Jajal IP Cam seharga Rp400 ribu dari TP-Link
Tapo C200 memiliki slot microSD yang mampu mengakomodasi kapasitas penyimpanan hingga 128 GB. IP Cam ini hanya mengandalkan penyimpanan fisik (microSD), tidak mendukung penyimpanan berbasis cloud.
Dilatarbelakangi oleh semakin berkembangnya teknologi pada konektivitas, hari ini (26/11) TP-Link membawa empat perangkat pendukung jaringan (networking) ke Indonesia. Keempat perangkat tersebut adalah IP Camera Tapo C200, Outdoor Wireless Broadband CPE605, Wifi Mesh Deco E4, dan Switch TL-SF1008P.
Dari keempat produk terbaru dari TP-Link tersebut, perangkat yang paling menarik perhatian saya adalah IP Cam Tapo C200. Kamera yang bisa menjadi perangkat pengawas ini memiliki sensor gambar Full HD (1920 x 1080 piksel) dan diklaim dapat menampilkan video pengawasan yang lebih tajam jika dibandingkan perangkat sejenisnya.
Tentu saja IP Cam ini dilengkapi dengan konektivitas Wi-Fi yang dapat dihubungkan ke jaringan router di rumah sehingga pengguna dapat memantau keadaan rumah dari mana pun menggunakan ponsel asalkan ada jaringan internet. Untuk melakukan hal tersebut, sebelumnya kamu harus mengunduh aplikasi bernama Tapo Camera yang tersedia di Google Play Store dan Apple App Store.
Tapo C200 memiliki slot microSD yang mampu mengakomodasi kapasitas penyimpanan hingga 128 GB. IP Cam ini hanya mengandalkan penyimpanan fisik (microSD), tidak mendukung penyimpanan berbasis cloud. Marketing Manager TP-Link, Biko Yoshia, mengatakan bahwa C200 memang tidak mendukung penyimpanan cloud demi kemudahan jika pengguna ingin memindahkan hasil rekaman IP Cam ke perangkat lain (contoh: ponsel & laptop). Jika hasil rekaman tersimpan di layanan cloud, maka pengguna harus memiliki jaringan yang benar-benar stabil jika ingin memindahkannya ke ponsel. Meski demikian, Biko menjelaskan, C200 masih mendukung cloud untuk dapat diakses dari manapun.
Salah satu fitur unggulan IP Cam C200 adalah hadirnya fungsi Pan dan Tilt. Artinya, kamu dapat memutar secara horizontal hingga 360 derajat dan bergerak ke atas dan ke bawah hingga 114 derajat. Ya, fitur ini berfungsi untuk memantau seluruh ruangan.
Di sela-sela peluncuran, saya sempat menjajal sebentar IP Cam TP-Link C200. Gerakan video live view dari layar ponsel yang terhubung cukup lancar tanpa gangguan jeda, apalagi patah-patah. Namun yang harus diingat adalah kualitas video streaming ke ponsel juga ditentukan oleh kecepatan dan kestabilan jaringan internet.
Antarmuka aplikasi untuk mengakses fitur Pan/Tilt C200 dilengkapi dengan tombol arah panah virtual. Sangat mudah untuk mengakses gerakan kamera, cukup tekan tombol arah yang diinginkan. Oiya, awal melihat C200, saya langsung teringat dengan robot Eve yang ada dalam film Wall-E (2008).
Tidak hanya bisa diletakkan di atas meja atau kabinet, kamu juga dapat memasangnya di langit-langit rumah agar tidak terlalu memakan tempat. Setelah itu, gunakan aplikasi untuk mengatur sudut pandang kamera agar mendapatkan tampilan yang sesuai.
Di bagian depan, atau lebih tepatnya di bawah lensa ada sensor inframerah yang akan secara otomatis mengaktifkan fitur Night Vision ketika lampu ruangan mati. Tp-Link mengklaim fitur Night Vision pada C200 dapat memantau subjek hingga 30 kaki (10 meter). Selain dapat aktif secara otomatis, kamu juga dapat mengaktifkan Night Vision secara manual lewat aplikasi.
Harga yang ditawarkan untuk IP Cam C200 adalah Rp400.000, Outdoor Wireless Broadband CPE605 seharga Rp670.000, Wifi Mesh Deco E4 seharga Rp1.1550.000, dan Switch TL-SF1008P seharga Rp700.000.