Jaringan 5G ternyata masih bawa kelemahan jaringan 4G
Meski jaringan 5G merupakan penyempurnaan dari jaringan 4G, namun masih ada beberapa celah keamanan yang ikut terbawa.
Sebentar lagi masyarakat dunia akan segera merasakan jaringan generasi kelima atau sering disebut 5G. Jaringan ini diklaim dapat memberikan kecepatan transfer data dan kestabilan jaringan yang lebih baik. Kendati begitu, meski jaringan ini belum sempat dibuka untuk publik, beberapa peneliti menyatakan bahwa jaringan ini masih memiliki kekurangan. Tiga di antaranya bahkan adalah kekurangan yang dimiliki oleh teknologi jaringan 4G.
Engadget (26/2) melaporkan, para peneliti mengatakan, salah satu kelemahan yang paling berbahaya adalah masih adanya celah dimana seseorang dapat mencegat panggilan telepon dan melacak lokasi seseorang.
Cara yang paling banyak dilakukan adalah dengan melakukan serangan bernama Torpedo. Peretas menyerang kelemahan dalam protokol yang memiliki tugas memberitahu sebuah perangkat akan adanya panggilan telepon atau sms.
Saat pengguna melakukan atau mengakhiri panggilan dalam waktu singkat, perangkat akan mengirimkan pesan ke ‘page’. Hal ini akan dicegat untuk melacak lokasi dan lainnya.
Celah lain adalah dengan melakukan serangan Piercer, yang memungkinkan peretas menentukan nomor IMSI unik yang dilampirkan ke pengguna. Pada jaringan 4G, serangan IMSI-Cracking dapat menebak nomor IMSI melalui brute force. Hal ini juga dapat dilakukan pada jaringan 5G.
Hal ini memungkinkan seseorang untuk mengintip panggilan dan info lokasi melalui perangkat seperti Stingrays, bahkan jika Anda memiliki handset 5G yang benar-benar baru. Torpedo juga dapat menyisipkan atau memblokir pesan seperti peringatan Amber.
Meski terdengar seperti masalah yang tidak dapat dibenahi, namun nyatanya celah ini bukan celah yang permanen. Akan tetapi, para ilmuwan akan membutuhkan waktu untuk melakukan penambalan celah keamanan ini.