Jepang canangkan larangan Huawei dan ZTE
Jepang turut berencana melarang Huawei dan ZTE guna menjaga pertahanan dari kebocoran intelijen dan serangan siber.
Jepang turut berencana melarang pembelian alat ke Huawei dan ZTE. Dikutip dari Reuters (7/12), Jepang melarang pembelian dari kedua perusahaan tersebut guna menjaga pertahanannya dari kebocoran intelijen dan serangan siber.
Kabar larangan Huawei dan ZTE mulanya diungkap oleh surat kabar Yomiuri. Dalam laporan itu juga disebut regulator akan merevisi aturan internal terkait pengadaan alat, setidaknya regulasinya akan mulai Senin (11/12) mendatang.
Pemerintah Jepang memang tak mencatutkan nama Huawei dan ZTE dalam revisinya. Namun upaya Jepang menyiapkan langkah untuk memperkuat keamanannya, memang dikreditkan pada kedua perusahaan.
Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga, menolak berkomentar atas larangan Huawei dan ZTE. Namun dia menyatakan negaranya memiliki komunikasi yang erat dengan AS di berbagai bidang termasuk keamanan siber.
"Keamanan siber adalah masalah penting di Jepang.. Mari kita ukur dari berbagai perspektif," ujarnya.
Jika kabar larangan ini memang akurat, maka tahun ini menjadi tahun yang cukup suram bagi Huawei dan ZTE. Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah memberlakukan larangan pembelian peralatan dari Huawei dan ZTE tahun ini. Huawei AS disebut memiliki kedekatan dengan pemerintah China.
Selain itu, badan intelijen Huawei juga diduga bisa memuat "jalur khusus" yang bisa digunakan oleh mata-mata. Namun perusahaan berlogo kipas merah itu membantah tuduhan tersebut.
Manyusul AS, Australia dan Selandia Baru juga melarang penggunaan alat Huawei untuk mengakodomodir jaringan 5G. BT Group operator telekomunikasi asal Inggris mengatakan akan menghapus peralatan Huawei dari operasi seluler 3G dan 4G. Operator itu juga menegaskan tak akan menggunakan alat Huawei untuk jaringan berikutnya.