Satelit Kacific hadirkan internet untuk daerah terpencil Indonesia
Saat ini layanan satelit Kacific1 meliputi beragam pulau terpencil (atau terluar) dan diklaim membantu menghubungkan sekitar 119 juta rakyat Indonesia yang belum terhubung dengan internet.
Operator satelit yang menyediakan konektivitas untuk wilayah-wilayah terpencil dan pendesaan, Kacific Broadband Satellites, secara resmi telah memilih PT. Petro One Indonesia (Petro1) sebagai mitra penyediaan layanan ground infrastructure (infrastruktur darat) di Indonesia untuk satelit terbarunya yang dibangun oleh Boeing . Mereka akan meluncurkan satelit mereka pada akhir tahun ini.
Petro1 akan mengoperasikan dan menyediakan layanan tingkat utama untuk gateway Kacific dari fasilitas milik Petro1 di Surabaya dan Pasuruan, Jawa Timur. Seperti yang diketahui pada 2017 lalu penetrasi internet di Indonesia tercatat mencapai 55 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 145 juta jiwa.
Saat ini layanan satelit Kacific1 meliputi beragam pulau terpencil (atau terluar) dan diklaim membantu menghubungkan sekitar 119 juta rakyat Indonesia yang saat ini belum terhubung dengan internet. Dengan antena berukuran 9 meter dan peralatan mutakhir lainnya, Petro1 diinformasikan bakal mendistribusikan data-data ke satelit dan sebaliknya.
Sinyal satelit Kacific yang digadang-gadang berkekuatan tinggi mampu mencakup seluruh wilayah kepulauan Indonesia dan sekitarnya. Kacific menyatakan telah menyiapkan jaringan pita lebar berkecepatan tinggi dengan biaya terjangkau demi melayani berbagai perusahaan telekomunikasi, penyedia layanan jasa internet (ISP), serta pemerintahan. Kontrak dengan mitra lokal di Indonesia itu merupakan wujud investasi infrastruktur yang dilakukan oleh Kacific.
“Kacific memilih untuk menempatkan infrastruktur darat di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar yang penting bagi kami. Petro1 diperkuat oleh tim teknisnya yang sangat terlatih dan memiliki akses ke banyak fasilitas terbaik. Mereka akan memastikan kinerja yang optimal dari satelit Kacific di Indonesia,” kata CEO Kacific, Christian Patouraux.
Lebih lanjut Christian menyatakan bahwa bersama Kacific, tim Petro1 berusaha memberikan layanan VSAT (Very Small Aperture Terminal), berdiameter di bawah 1,5 meter untuk UMKM. “Layanan itu akan meningkatkan konektivitas dan akses internat di wilayah yang saat ini berada jauh di luar jangkauan infrastruktur darat," ujarnya.
Petro1 sendiri merupakan perusahaan sistem integrator yang berfokus pada bidang Teknologi Komunikasi Informasi (ICT) dan infrastruktur telekomunikasi untuk bisnis onshore dan offshore. Perusahaan ini memiliki pengalaman luas dalam memberikan layanan menyeluruh berdasarkan kebutuhan masing-masing pelanggannya, mulai desain engineering dan penyediaan sarana dan prasarana, hingga pembangunan konstruksi dan instalasi.