Ilmuwan kembangkan kapal otonom yang bisa luncurkan kapal selam otonom
Caravela dapat dengan mudah diluncurkan dari pantai. Kemudian ia mulai berjalan ke situs penyebaran AUV, didorong oleh energi gelombang

Penggunaan kendaraan bawah air otonom (autonomous underwater vehicles/AUV) sangat membantu untuk melakukan pengumpulan data oseanografi dengan lebih mudah, tetapi terkadang meluncurkan perangkat tersebut cukup merepotkan. Itulah sebabnya para ilmuwan telah mengembangkan sistem baru, yang menggunakan kapal permukaan tak berawak untuk mengeluarkan AUV.
Biasanya AUV diluncurkan dari kapal yang berawak sepenuhnya. Ini berarti bahwa kapal itu harus menggunakan bahan bakar dan menghabiskan biaya lain saat melakukan perjalanan ke titik penyebaran. Selain itu, ada risiko bertemu dengan kondisi cuaca berbahaya, atau pihak yang tidak diharapkan seperti bajak laut atau angkatan bersenjata asing.
Cara alternatif lain adalah memungkinkan peluncuran AUV dari pantai. Namun melakukan hal ini akan lebih rumit secara logistrik, ditambah kapal selam yang akhirnya menghabiskan banyak daya baterainya untuk bepergian ke area yang sedang dipelajari.
Dengan keterbatasan tersebut, tim dari University of East Anglia di Inggris baru-baru ini memodifikasi kendaraan permukaan laut tak berawak yang ada, AutoNaut, sehingga dapat mengangkut dan kemudian menggunakan AUV yang dikenal sebagai Seaglider. Dilansir dari New Atlas (10/1), sistem dua bagian ini dinamai Caravela.
- Apakah golongan darah kamu berisiko tinggi memicu stroke? Ini kata penelitian
- Ledakan di Siberia akibat perubahan iklim, munculkan kawah raksasa
- Pakar biologi peringatkan risiko mutasi drastis bagi manusia yang tinggal di Mars
- Penelitian: Gempa bumi dapat pengaruhi kesehatan hormonal dan siklus menstruasi wanita
Caravela dapat dengan mudah diluncurkan dari pantai. Kemudian ia mulai berjalan ke situs penyebaran AUV, didorong oleh energi gelombang. Hal ini dimungkinkan karena fakta bahwa AutoNaut menggabungkan teknologi gelombang foil. Intinya Caravela memanfaatkan naik turunnya gelombang dan mengubahnya menjadi daya dorong.
Sepanjang jalan, sensor bertenaga surya AutoNaut mengumpulkan dan mengirimkan data seperti tekanan atmosfer, suhu udara, kelembapan, kecepatan angin, dan suhu permukaan laut. GPS akan mendeteksi jika kapal telah mencapai tujuan, maka secara otomatis melepaskan Seaglider, sehingga AUV dapat memulai pengumpulan data bawah air secara otomatis. AUV ini ini mampu turun hingga 1.000 meter, bepergian selama berbulan-bulan dan menempuh ribuan kilometer.