Kata peneliti keamanan Kaspersky soal kerentanan Zoom
Kaspersky mengatakan Zoom memang platform telekonferensi yang saat ini tengah populer meski sistem keamanannya rentan. Namun dia tak merekomendasikan ataupun melarang penggunaan Zoom.
Aplikasi Zoom tercoreng namanya setelah keamanannya dilaporkan bermasalah. Hal ini berdampak signifikan bagi perusahaan dimana beberapa pelanggan termasuk perusahaan besar seperti Google menghentikan penggunaan Zoom.
Kendati demikian, Zoom tanggap melakukan pembaruan dan menjanjikan pengamanan lebih baik selama 90 hari pasca insiden tersebut. Menanggapi hal tersebut, Vitaly Kamluk - Director of Global Research & Analysis Team APAC Kaspersky mengatakan Zoom memang platform telekonferensi yang saat ini tengah populer.
Namun dia tak merekomendasikan ataupun melarang penggunaan Zoom. "Tak ada salahnya menggunakan Zoom, mereka melakukan peningkatan (keamanan) dengan cepat," katanya dalam video conference bersama awak media (15/4).
Kamluk pun mengakui adanya ancaman keamanan pada Zoom, mengingat popularitasnya yang tentu menarik para penjahat siber. Menimbang kelemahan tersebut, Kamluk menyampaikan tipsnya bagi pengguna dalam memilih layanan telekonferensi yang aman.
Terkait istilah aman disini, menyesuaikan kebutuhan pengguna. Jika memang pengguna menginginkan komunikasi mereka dalam platform layanan telekonferensi terjaga, maka Kamluk menyarankan agar pengguna tak memakai layanan berbasis non-private cloud.
"Anda tidak perlu menggunakan layanan berbasis non-private cloud jika benar-benar peduli pada kerahasiaan percakapan Anda, jadi (keputusan) itu tergantung dan kembali kepada Anda," ujarnya.
Menilik pertanyaannya, Kamluk tampak gamang. Dia seolah mempersilakan pengguna yang tidak khawatir akan kerahasiaan data untuk menggunakan Zoom dan sebaliknya. Namun memang mungkin tidak semua pengguna merasa percakapan mereka perlu dirahasiakan. Oleh karenanya, pengguna harus menyadari sendiri seberapa sensitif data yang "diumbar" di Zoom sebelum membagikannya.