×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Kecerdasan buatan membaca lebih baik daripada manusia

Oleh: Lalu Ahmad Hamdani - Selasa, 16 Januari 2018 14:00

Pencapaian ini menjadi penanda bahwa kecerdasan mesin mampu menyamai kecerdasan manusia, sehingga menciptkan peluang-peluang baru.

Kecerdasan buatan membaca lebih baik daripada manusia

Mesin kecerdasan buatan Alibaba dan Microsoft mengalahkan manusia dalam tes membaca komprehensif di Standford University. Dalam laporan CNN (15/1), Alibaba mengatakan bahwa ini pertamakalinya mesin itu mampu mengalahkan manusia dalam tes tesebut.

Tes tersebut memang dirancang oleh ahli kecerdasan buatan (AI)dari Stanford University untuk mengukur perkembangan komputer dalam membaca. Software besutan Alibaba menjadi yang pertama kali mampu mengalahkan skor manusia.

Luo Si, kepala ilmuan bidang natural language processing di Alibaba, menyebut pencapaian ini sebagai sebuah kebanggaan yang besar. Namun begitu, kemajuan ini juga berarti bahwa ada banyak pekerja yang kehilangan pekerjaannya karena tergantikan AI ini nantinya.

Teknologi semacam ini bisa dipasangkan di banyak aplikasi, seperti layanan konsumen, tanggapan online bagi pertanyaan pasien dalam pelayanan medis, dan sebagainya. Alibaba sendiri pernah menguji teknologi ini dalam proses penjualan sehari mereka. Hal itu menjadi hari belanja online terbesar Alibaba dan mereka menggunakan komputer untuk menjawab pertanyaan konsumen.

Pranav Rajpurkar, salah satu peneliti Standford yang mengembangakn uji membaca ini mengatakan, Alibaba telah meletakkan langkah awal yang sangat baik di 2018 in dalam hal mesin kecerdasan buatan.

Uji membaca komprehensif itu sendiri mencoba secara terus menerus memberikan pertanyaan yang bersumber dari artikel Wikipedia. Teknologi deep neural network milik Alibaba mampu menggapai skor 82.44 pada tes di 11 Januari lalu. Sedikit lebih baik daripada skor yang dikumpulkan peserta manusia yang mencapai 82.304 poin. Sehari kemudian, software AI Microsoft mengalahkan skor manusia, dengan perolehan skor 82.650.

"Tes ini akan menjadi tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana perjalanan AI ini akan terus berlanjut," kata Andrew Pickup, juru bicara microsoft.

Ia menambahkan, keuntungan nyata dari AI ini sebenarnya adalah ketika bisa bekerja harmonis dengan manusia. Kendati begitu AI telah menyebabkan disruptsi dalam industri global. Robot telah menggantikan pekerja konstruksi, menciptakan peluang mobil otonom, bahkan mampu membantu petani menumbuhkan tanaman dengan lebih baik.

Bahkan Presiden Rusia, Vladimir Putin memprediksi, siapa saja yang memimpin di bidang AI akan menjadi penguasa dunia. China mencoba mendominasi. Beijing mengatakan, negaranya akan menjadi pemimpin di bidang AI pada 2020 mendatang. Juli 2017 lalu, pemerintah China resmi membangun industri AI domestik mereka yang bernilai USD150 miliar atau sekitar Rp2000 triliun.

×
back to top