Kejutan Baidu di ajang CES 2019
Mereka mengumumkan beberapa hal, termasuk Apollo Enterprise dan Apollo 3.5 yang dapat digunakan mitra mereka di kendaraan otonom mereka.
Seperti diketahui, ajang CES selama beberapa tahun kebelakang tidak hanya berbicara teknologi terbatas pada gadget dan komputer saja. Melainkan, teknologi di bidang otomotif semakin ramai dipajang pada pagelaran teknologi akbar tersebut.
Seperti gelaran sebelumnya, di CES 2019 ada beberapa perusahaan otomotif yang ikut. Namun, salah satu perusahaan teknologi asal China, Baidu, memiliki pengumuman mengenai teknologi mereka di bidang otomotif dengan memperkenalkan project Apollo.
Dalam pengumuman yang dilakukan oleh mereka, melalui Techcrunch (9/1), Appolo disebut sebagai platform teknologi kendaraan otonom open-source. Nantinya, akan ada beberapa pecahan dari proyek tersebut.
Pertama adalah Apollo Enterprise. Perusahaan ini ditujukan untuk merakit kendaraan dari perusahaan lain yang ingin diproduksi secara massal. Mereka mengklaim bahwa Apollo Enterprise sudah digunakan oleh 130 mitra di seluruh dunia.
Salah satu mitra terbarunya, startup kendaraan listrik asal China yakni WM Motors. Perusahaan tersebut berencana untuk mulai menjual kendaraan otonom level 3 hasil ciptaan mereka pada tahun 2021 mendatang.
Lini produk utama Apollo Enterprise akan mencakup solusi untuk berkendara secara otomatis di jalan raya, seperti parkir valet mandiri, mini-bus yang sepenuhnya disetir otonom, platform layanan data peta yang cerdas, dan DuerOS sebuah asisten suara ciptaan Baidu dalam kabin mobil.
Tak ketinggalan, mereka juga memperkenalkan Apollo 3.5. Sistem mobil otonom versi terbaru dari platform mereka ini digembor-gembor sudah mendukung "lingkungan mengemudi perkotaan dan pinggiran kota yang kompleks".
Apollo 3.5 sudah digunakan oleh beberapa pelanggan termasuk Udelv, startup van pengiriman otonom yang baru-baru ini bermitra dengan Walmart untuk menguji pengiriman bahan makanan. Baidu mengatakan, sudah ada 100 kendaraan self-driving yang berbasis Apollo 3.5 yang akan dikerahkan di San Francisco Bay Area dan wilayah lain di Amerika Serikat.
Di China, Baidu berencana untuk meluncurkan 100 robo-taksi yang akan mencakup 130 mil jalan kota di Changsha, ibu kota provinsi Hunan. Taksi-robo akan menggunakan teknologi V2X Baidu, yang memungkinkan kendara tersebut berkomunikasi dengan infrastruktur jalan, seperti lampu lalu lintas dan lainnya.