sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
Kamis, 05 Apr 2018 17:34 WIB

Kemenkominfo larang peredaran Infinix Zero 5 "Made in China"

Kemenkominfo cabut sertifikasi peredaran smartphone Infinix Zero 5 versi 3G

Kemenkominfo larang peredaran Infinix Zero 5
(Foto: Gizchina)

Infinix Zero 5 "Made in China" akhirnya harus ditarik dari pasaran. Keputusan ini secara resmi dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) setalah melakukan penyelidikan.

Pemasok smartphone ilegal itu yakni PT. Bejana Nusa Agung yang mendistribusikan Infinix Zero 5 ke e-commerce Lazada. Menurut catatan Kemenkominfo, PT. Bejana Nusa Agung memiliki dua sertifikat untuk Zero 5 4G (X603 LTE) yang diproduksi di Indonesia dan Zero 5 3G (X603) buatan China. 

Ironisnya, PT. Bejana Nusa Agung menyalahi aturan dengan memasarkan Zero 5 buatan China yang selayaknya hanya didikung konektivitas 3G, yang kemudian dimodifikasi dengan dukungan konektivitas 4G. Hal ini menyalahi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang diberlakukan untuk ponsel 4G yang dipasarkan di Indonesia.

Setelah melakukan pertemuan dengan PT. Bejana Nusa Agung dan Lazada, Kemenkominfo menemukan adanya pelanggaran. Oleh karenanya, Kemenkominfo membekukan sertifikat yang dimiliki oleh PT. Bejana Nusa Agung.

"Sertifikat perangkat pesawat telepon seluler merk INFINIX tipe X603 nomor 52139/SDPPI/2017 atas nama PT. Bejana Nusa Agung dibekukan dan dinyatakan tidak berlaku," tulis Kemenkominfo dalam pernyataannya.

Dengan dibekukannya sertifikat tersebut, Kemenkominfo mengharuskan pemasok Zero 5 ilegal itu untuk menarik produk yang didistribusikannya. PT. Bejana Nusa Agung juga harus melaporkan hasil kewajibannya itu kepada Menteri Komunikasi dan Informatika.

Kabar adanya Infinix Zero 5 "Made in China" bermula dari postingan pengamat gadget Indonesia, Herry SW. Dia menduga Infinix melakukan praktik ilegal dengan memasarkan smartphone buatan China tersebut. Padahal, kala dirilis smartphone tersebut diklaim telah memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 30 persen.

Share
×
tekid
back to top