Kemenkominfo, telekomunikasi Banten - Lampung normal
Bencana tsunami yang melanda Banten-Lampung Sabtu (22/12), memang meninggalkan luka. Saluran telekomunikasi pun jadi vital dalam bencana ini.
Tsunami yang melanda Pantai Barat Provinsi Banten pada Sabtu (22/12), pukul 21.27 WIB menyebabkan sejumlah orang panik hingga menyelamatkan diri ke wilayah lain. Beruntung infrastruktur telekomunikasi seluler di wilayah tersebut tercatat berfungsi normal tanpa kerusakan.
Secara umum layanan telekomunikasi seluler telah berjalan normal hingga pukul 07.00 WIB. Pantauan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), beberapa BTS operator seluler memang tidak berfungsi normal. Namun hal tersebut akibat dari pemadaman listrik di sejumlah kawasan Banten dan Lampung Selatan.
Meski terpantau normal, operator seluler Tanah Air melakukan evaluasi jaringan telekomunikasi di wilayah yang terdampak tsunami. Telkomsel mencatat, BTS miliknya tidak terdampak tsunami. Beberapa BTS memang tidak berfungsi, namun disebabkan padam listrik.
"Ada beberapa layanan BTS yang tidak berfungsi akibat padamnya arus listrik dari PLN. Upaya pemasangan genset pada BTS yang padam listriknya sedang dilakukan agar layanan Komunikasi kembali pulih," kata Aldin Hasyim, Manager Corporate Communication Telkomsel Area Jabotabek Jabar.
XL Axiata, melalui Group Head Corporate Communication, Tri Wahyuningsih juga menyatakan jaringan telekomunikasi perusahaan di sekitar Pandeglang/Anyer dan Kalianda/Lampung, terpantau aman. Tidak ditemukan adanya dampak yang merusak jaringan XL Axiata. Lebih lanjut, tim di lapangan akan terus memantau, guna memastikan layanan bisa berjalan normal.
Serupa dengan XL Axiata, Indosat Ooredoo juga memastikan jaringannya di Banten terkendali. Beberapa BTS terpantau tak berfungsi karena aliran listrik yang padam. Tak hanya mengutus tim lapangan guna memantau layanannya, Indosat Ooredoo juga menyiapkan kegiatan dan bantuan sosial untuk masyarakat yang terdampak tsunami.
"Indosat Ooredoo memantau kondisi masyarakat terdampak bencana untuk menyiapkan kegiatan dan bantuan sosial yang dibutuhkan dalam situasi darurat, sehingga dapat meringankan beban masyarakat terdampak bencana," ujar Turina Farouk, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo.
Smartfren juga mengumumkan layanan telekomunikasinya di Banten berjalan normal, pasca tsunami terjadi. Guna memastikan layanannya berjalan dengan baik, operator itu tetap melakukan pemantauan 24 jam penuh di area yang terdampak bencana.
"Dapat kami sampaikan bahwa layanan Smartfren tetap berfungsi secara baik dan optimal. Namun guna tetap memberikan jaminan pelayanan Smartfren tetap melakukan pemantauan secara 24 jam penuh di area tersebut," ujar Merza Fachys, Presiden Direktur Smartfren.