Keputusan merger Gojek dan Tokopedia hampir final
Laporan dari sumber Bloomberg mengatakan Gojek dan Tokopedia telah menyepakati persyaratan merger dan tinggal menunggu persetujuan investor.
Kabar merger antara dua startup besar asal Indonesia, Gojek dan Tokopedia santer terdengar kembali sejak Januari lalu. Kedua perusahaan diisukan akan merger, setelah Gojek diketahui gagal bersepakat dengan Grab. Kini, laporan terbaru mengatakan kedua startup sudah melalui kesepakatan dan sedang menunggu persetujuan investor untuk merger.
Menurut laporan dari Bloomberg, manajemen serta dewan dari Gojek dan Tokopedia telah sepakat tentang bagaimana melanjutkan rencana merger. Jika persetujuan dari internal sudah didapat, kini perusahaan tinggal menunggu lampu hijau dari para pemegang saham.
Gojek dan Tokopedia memiliki beberapa investor yang sama, termasuk Google, Temasek Holdings Pte, dan Sequoia Capital India. Ditambah, Tokopedia juga didukung oleh Alibaba Group Holding Ltd, yang memiliki unit ecommerce sendiri di Indonesia, yaitu Lazada. Jika merger ini benar terjadi, maka akan menghasilkan perusahaan teknologi terbesar yang menawarkan layanan transportasi, pengiriman makanan, serta ecommerce.
Di samping itu, laporan juga menyebutkan kedua perusahaan sudah membahas skenario untuk membuat daftar entitas gabungan di Jakarta dan AS yang bernilai hingga USD40 miliar, dengan valuasi kemungkinan mencapai USD17 miliar. Ini karena Gojek dan Tokopedia masing-masing bernilai sekitar USD10 miliar dan USD7 miliar.
Sayangnya, tanggapan Gojek maupun Tokopedia masih sama sejak isu ini beredar. Keduanya enggan buka suara soal proses merger.
“Tidak ada yang bisa kami bagikan saat ini,” kata juru bicara Tokopedia. Sementara dari pihak Gojek mengatakan, “Jika ada keputusan korporasi, tentu akan kami informasikan kepada publik.”
Adapun komunikasi antar perusahaan sudah berlangsung sejak penawaran umum perdana (IPO) sebagai entitas gabungan. Diskusi ini dilakukan setelah pembicaraan antara Gojek dan Grab menemui jalan buntu. Kedua startup ini mungkin sulit menemukan jalan tengah untuk menggabungkan dua penyedia utama angkutan on-demand dan layanan pengiriman di Indonesia.
Kabar lain menyebutkan, Grab sedang melakukan pembicaraan merger dengan perusahaan Altimeter Capital, yang dihargai sekitar USD 40 miliar.