Penjelasan Valve terkait source code Counter-Strike: Global Offensive yang bocor

Kode program untuk dua gim populer milik Valve, yakni Counter-Strike: Global Offensive dan Team Fortress 2 muncul di situs berbagi source code populer. Ini berarti, siapapun dapat mengakses file tersebut dan bisa bermain-main dengan kode tersebut.

Beberapa pihak mengatakan, bocornya kode program dari gim tersebut dapat menyebabkan banyak masalah. Mulai dari munculnya sistem untuk nge-cheat hingga cara untuk meretas data gamer dari gim tersebut.

Pihak pengembang CS:GO pun telah memberikan pernyataan resmi mengenai kebocoran tersebut. Mereka pun mengklaim bahwa para gamer tidak perlu khawatir terkait dengan kebocoran data tersebut.

Dalam sebuah postingan di akun resmi CS:GO, mereka telah menganalisis kode program yang bocor tersebut. Ternyata, kode program tersebut merupakan kode dari tahun 2017 dan sebelumnya sudah bocor pada tahun 2018 lalu.

We have reviewed the leaked code and believe it to be a reposting of a limited CS:GO engine code depot released to partners in late 2017, and originally leaked in 2018. From this review, we have not found any reason for players to be alarmed or avoid the current builds. — CS:GO (@CSGO) April 22, 2020

Mereka juga mengklaim tidak menemukan alasan para gamer untuk khawatir tentang kebocoran tersebut. Operator SteamDB, Pavel Djundik mengatakan mungkin akan memberikan bantuan "sangat sedikit" untuk menipu pengembang.

We will continue to investigate the situation and will update news outlets and players if we find anything to prove otherwise. In the meantime, if anyone has more information about the leak, the Valve security page (next tweet) describes how best to report that information. — CS:GO (@CSGO) April 22, 2020

Satu-satunya saran dari Valve agar pemain tetap aman dari serangan para peretas adalah tetap bermain pada server resmi. Selain itu, mereka juga akan memberikan update secara berkala jika mereka memiliki informasi terbaru.