Langganan Twitter Blue kini sudah tersedia di seluruh dunia
Dengan biaya langganan mulai dari Rp 120 ribu per bulan, Twitter menawarkan berbagai fasilitas khusus pengguna Twitter Blue.
Setelah sempat memasuki tahap percobaan di beberapa negara, langganan Twitter Blue kini akhirnya tersedia di seluruh dunia. Dikutip dari Engadget (24/3), Twitter telah mengkonfirmasi bahwa Blue sekarang tersedia di seluruh dunia dengan biaya langganan USD8 per bulan atau sekitar Rp120 ribu rupiah. Khusus pengguna iOS, harga langganannya dibanderol USD11 per bulan atau sekitar Rp160 ribu.
Dengan berlangganan Twitter Blue, pengguna bisa mendapatkan centang biru dan membuat twit dengan 4 ribu karakter, perangkat tinggi dalam reply, menyunting tweet, dan fasilitas lainnya.
“Twitter Blue sekarang tersedia secara global! Daftar hari ini untuk mendapatkan tanda centang biru, peringkat yang diprioritaskan dalam percakapan, setengah iklan, Tweet panjang, folder Bookmark, navigasi khusus, edit Tweet, batalkan Twwet dan lainnya,” tulis Twitter dalam akun resminya.
Twitter Blue ini bisa digunakan oleh pengguna individu. Sementara untuk pengguna profesional, seperti bisnis dan pemerintahan, akan mendapatkan warna centang yang berbeda. Bisnis akan mendapat centang emas, sedangkan pemerintahan akan mendapat centang abu-abu. Proses verifikasi untuk akun bisnis dan pemerintah tentu lebih ketat dibanding langganan centang biru.
Peluncuran Twitter Blue ini bertujuan untuk meningkatkan popularitas media sosial yang kini berada di bawah Elon Musk tersebut. Pasalnya, pengguna Twitter Blue tidak sebanyak yang dibayangkan perusahaan. Di Amerika Serikat misalnya, hanya ada 180 ribu pelanggan terhitung sejak Januari lalu. Elon Musk pun menginginkan setengah dari pendapatan Twitter berasal dari Twitter Blue dan itu membutuhkan jangkauan khalayak luas.
Sebelumnya, sejak diluncurkan pertama kali pada November 2022, Twitter Blue sempat mengalami masalah. Salah satunya, tak sedikit orang yang berpura-pura menjadi ‘tokoh penting’ hanya dengan modal centang biru di belakang namanya. Twitter pun akhirnya memblokir oknum pengguna yang melakukan penyamaran tersebut dan membuat aturan ulang mengenai penggunaan centang di aplikasinya.