Langkah baru Microsoft: Penghapusan akun OneDrive Business tak berlisensi demi keamanan
Microsoft akan segera menghapus akun OneDrive Business yang tidak berlisensi selama lebih dari 90 hari.
Microsoft akan segera menghapus akun OneDrive Business yang tidak berlisensi selama lebih dari 90 hari karena, seperti yang disebutkan dalam posting blog Microsoft Learn, raksasa teknologi tersebut merasa akun itu menimbulkan ancaman keamanan yang signifikan dengan menyebabkan kebingungan dan duplikasi di lingkungan perusahaan.
Dilansir dari Digital Trends (15/8), proses pengarsipan akan dimulai pada Januari 2025, dan pengguna tidak akan memiliki akses ke akun mereka setelah diarsipkan. Akun yang terpengaruh tersebut akan dikenakan biaya aktivasi sebesar $0,60/GB dan biaya bulanan sebesar $0,05 per GB untuk penyimpanan di Microsoft 365 Archive. Setelah pengguna membayar, proses aktivasi dapat memakan waktu hingga 24 jam, tetapi hanya setelah mengikuti langkah-langkah yang diperlukan di pusat admin Microsoft 365.
Jika Microsoft mengarsipkan akun, admin harus mengikuti persyaratan sebelumnya seperti:
- Membuat dan menautkan langganan Azure di Syntex dengan sistem bayar sesuai pemakaian
- Sangat penting untuk memiliki izin admin Global atau admin SharePoint
- Mengaktifkan penagihan Microsoft 365 Archive Unlicensed Account (penagihan tersedia mulai April 2025).
Microsoft juga menunjukkan bahwa perubahan ini tidak berlaku untuk pelanggan GCC, EDU, atau DoD. Namun, membuat akun tanpa lisensi dimungkinkan jika dibuat tetapi diberi lisensi. Namun, Microsoft juga menyarankan admin untuk menggunakan pusat admin SharePoint guna membuat laporan tentang akun tak berlisensi dengan masuk ke pusat admin SharePoint > masuk ke Reports dan pilih Use laporan > pilih OneDrive usage dan Unlicensed users, lalu unduh laporan sebagai file CVS.
Laporan itu akan menunjukkan informasi seperti alamat email, nama pengguna, jenis akun, dan tanggal aktivitas terakhir setiap akun OneDrive tanpa lisensi. Microsoft akan menyediakan laporan ini untuk semua pelanggan komersial di seluruh dunia paling lambat 16 Agustus 2024.