LINE punya token digital berbasis blockchain
Token bernama LINK tersebut bisa digunakan di berbagai transaksi digital dalam ruang linkup ekosistem aplikasi LINE
LINE Corporation baru saja meluncurkan token digital pertamanya yakni LINK (link.network), dan jaringan blockchain pertamanya yakni LINK Chain. Berbeda dari cryptocurrency atau token digital lainnya, LINK tidak akan menggunakan Initial Coin Offering (ICO) dan akan mengadopsi sistem reward yang memberikan LINK kepada para pengguna sebagai kompensasi dalam menggunakan layanan tertentu dalam ekosistem Line.
Misalnya, pengguna yang telah bergabung dan berpartisipasi dalam salah satu layanan terdesentralisasi (dApp) yang berkaitan dengan LINK, dan akan menerima token LINK sebagai insentifnya. Pengguna bisa menggunakan token LINK sebagai pembayaran atau menukarnya dengan hadiah dalam layanan dApp. Tak hanya itu, LINK juga bisa digunakan untuk kategori layanan seperti konten, perdagangan, sosial, permainan, pertukaran, dan lainnya dalam ekosistem LINE.
“Selama tujuh tahun terakhir, LINE mampu bertumbuh menjadi layanan global karena pengguna kami, dan sekarang dengan LINK, kami ingin membangun reward system yang ramah pengguna sebagai apresiasi untuk penggua kami. Dengan LINK, kami ingin terus berkembang sebagai platform berbasis partisipasi, yang memberi penghargaan dan berbagi nilai tambah melalui pengenalan akan dApps yang mudah digunakan untuk kehidupan sehari-hari,” kata CEO Line Takeshi Idezawa.
Diklaim akan terdapat 1 miliar token LINK yang diterbitkan secara bertahap. Dari jumlah tersebut, sebanyak 800 juta akan dialokasikan sebagai reward untuk para pengguna, dan sebanyak 200 juta akan dikelola oleh LINE Tech Plus sebagai cadangan. LINE juga berencana untuk mendaftarkan LINKsecara eksklusif dalam pertukaran aset digital global Bitbox pada September ini. Jadi, nantinya Bitbox akan menjadi platform dimana para pengguna bisa memperoleh LINK dan memperdagangkan LINK dengan aset digital lainnya.