Makna di balik peningkatan Microsoft Teams yang saingi Zoom
Microsoft Teams mencapai rekor 2.7 miliar menit meeting dalam satu hari yang menandakan peningkatan hingga 200%. Perusahaan mengungkapkan makna di balik angka-angka tersebut.
Sejak masyarakat hampir di penjuru dunia melakukan karantina terkait virus corona (Covid-19), layanan aplikasi video telekonferensi menjadi populer. Zoom, Slack, dan Microsoft 365 (Microsoft Teams) penggunanya melonjak tajam. Microsoft mengatakan, layanan Teams-nya mencapai rekor 2.7 miliar menit meeting dalam satu hari. Itu menandakan peningkatan hingga 200% yang signifikan dari 900 juta menit di pertengahan bulan Maret.
Di samping itu, Microsoft merilis laporan Work Trend Index yang menunjukkan makna di balik angka-angka tersebut dan bagaimana keinginan untuk saling terhubung secara online mengubah cara orang bekerja, hidup, dan lainnya.
Terhubung melalui obrolan video
Berdasarkan statistik baru Microsoft, orang-orang mencari koneksi dengan orang lain melalui video. Perusahaan mengatakan, orang menggunakan video meeting di Teams dua kali lebih banyak dari sebelum adanya pandemi Covid-29. Total panggilan video di Team meningkat hingga 1.000%.
Menurut Microsoft, fitur-fitur yang ada di Teams membantu pengguna menggunakan aplikasi videot telekonferensi lebih mudah. Sebut saja fitur blur background atau fitur pengedap suara bising.
“Video menjadi semakin penting selama ini. Background blur telah beralih dari fitur yang menyenangkan menjadi fitur yang harus dimiliki, ”kata VP of Microsoft 365 Jared Spataro dilansir dari Digital Trends (10/4), "Sekarang, karena kita semua telah mengubah rumah kita menjadi kantor, fitur tersebut telah menjadi fitur yang harus dimiliki."
Ketika videocall tidak cukup
Salah satu kemampuan Teams yang tidak dimiliki platform lain adalah dapat merekam meeting menggunakan Microsoft Stream. Guru dapat merekam pelajaran yang ingin disampaikan lebih dulu untuk diunggah nanti saat siaran. Terbukti, penggunaan video Streams meningkat lima kali dalam satu minggu, dengan ratusan jam video yang diunggah setiap menitnya.
Teams juga membawa fitur dimana host dapat mengakhiri video call dan membuat waktu masuk dan keluar meeting terlihat oleh host yang mana telah dimiliki Zoom dan Slack lebih dulu. Kedua aplikasi ini sama-sama meningkat seperti Teams.
Spataro tidak mengkhawatirkan persaingan antara Teams dengan aplikasi lainnya, terutama Zoom. Menurutnya, peningkatan pengguna di Zoom hanya merupakan peningkatan sementara. Sedangkan Teams menurut data dari Tiongkok, akan stabil mengalami peningkatan ke depannya.
"Saya perkirakan itu tidak akan berlaku untuk pesaing seperti Zoom," kata Spataro, “Zoom melihat apa yang merupakan peningkatan sementara, tetapi saya didorong oleh data di Tiongkok, di mana begitu Anda mendapatkan orang-orang di platform Teams, mereka terus menggunakan itu bahkan ketika mereka kembali ke lebih banyak orang secara langsung (offline).”
Kita tahu, Zoom belakangan memang sedang tersandung dengan masalah keamanannya. Sementara Microsoft mengklaim tidak akan memindai email, dokumen, atau profil partisipan untuk iklan atau untuk tujuan yang tidak terkait layanan. Microsoft juga tidak memiliki akses ke konten pengguna yang diunggah.
Mengubah cara kita bekerja di seluruh dunia
Dengan kondisi sekarang orang-orang bekerja di rumah, tidak menutup kemungkinan cara kerja ini akan dipakai di kemudian hari. Melihat data Teams, rata-rata waktu antara penggunaan pertama dan terakhir di Teams meningkat dalam satu jam. Angka pengguna mobile mingguan Teams juga meningkat lebih dari tiga kali sejak awal Februari sampai 31 Maret. Tapi hal ini dapat diwajarkan mengingat Microsoft memiliki produk pendukung lainnya seperti Word, Excel, PowerPoint, dan lainnya.
Peningkatan pada pengguna mobile diikuti dengan langkah Microsoft yang mengintegrasikan perangkat lunak perusahaan pada perangkat barunya Surface Duo dan Surface Neo. Spataro juga mengatakan, Microsoft ingin berada di tempat orang-orang berada, temasuk Windows, iOS dan Android.
Di rumah sakit, Teams digunakan untuk tiga tujuan, termasuk menghubungkan dokter dan perawat saat melakukan shif serta membantu komunikasi jarak jauh. Di Tiongkok, Wenzhou Medical University menggunakan Zoom untuk menghubungkan tenaga medis yang ada di bagian karantina dengan tenaga medis lain yang berada di luar lokasi karantina. Di Pennsylvania, St. Luke’s University Health Network menggunakan fitur Booking yang ada di Teams agar memungkinkan rumah sakit dengan dokter terhubung dengan pasien.
Teams akan segera hadir dalam kehidupan pribadi Anda
Microsoft berencana membuat Teams for Consumer di mana pengguna dapat beralih ke platform ini di smartphone untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga.
“Kami melihat hampir tidak ada produk yang mengawinkan komunikasi dengan konteks persisten yang memungkinkan orang untuk melakukan interaksi berulang yang difokuskan untuk membantu mereka mencapai tujuan mereka. Kami hanya tahu bahwa nilai tersebut akan disambut oleh orang-orang, dan akan berharga dalam konteks konsumen, ”kata Spataro.