Mantan petinggi Ubisoft diringkus polisi terkait pelecehan seksual saat masih menjabat

Penerbit gim populer di balik waralaba Assassin's Creed, Ubisoft, menghadapi masalah yang melibatkan para petingginya. Ini merupakan buntut dari penyelidikan pelecehan seksual yang dimulai setidaknya tiga tahun lalu. 

Dilansir dari Neowin (5/10), surat kabar Prancis Libération memberitakan bahwa polisi Prancis baru saja meringkus lima mantan dan eksekutif utama Ubisoft terkait pelecehan seksual. 

Mereka adalah Chief Operating Officer Ubisoft Serge Hascoët dan Wakil Presiden Layanan Editorial dan Kreatif Tommy François, yang mengundurkan diri pada 2020 lalu. 

Pengunduran diri mereka dilakukan setelah banyaknya laporan pelanggaran seksual di perusahaan. Sementara itu, tiga mantan eksekutif Ubisoft lainnya yang ditangkap tidak disebutkan dalam laporan tersebut. 

Setelah para eksekutif mengundurkan diri dari Ubisoft pada tahun 2020, dua korban dugaan pelecehan yang tidak disebutkan namanya, bersama dengan serikat Solidaires Informatique, mengajukan pengaduan ke kantor kejaksaan di Bobigny. Investigasi yang dilakukan jaksa berujung pada penangkapan minggu ini. 

Pengacara penggugat, Maude Beckers, mengatakan perusahaan tidak melindungi para pekerja ataupun korban dari pelecehan seksual dan hanya fokus pada bisnis. 

"Dalam sebagian besar kasus agresi dan pelecehan, orang tersebut terkadang dilindungi oleh atasannya, namun tidak seteguh di Ubisoft," kata Beckers. 

"HR mengetahui semua ini dan secara sistematis menekan bisnis. Yang luar biasa dalam hal ini adalah keterlibatan para pekerja kerah putih perusahaan." 

Pada laporan terpisah di Gameindustry.biz, Ubisoft menanggapinya dengan mengatakan tidak mengetahui kabar ini dan oleh karena itu tidak bisa berkomentar.