MediaTek berencana alihkan fokus bisnis ke prosesor otomotif dan AI

Salah satu perusahaan chip terkemuka Taiwan, MediaTek, mengalihkan fokusnya ke industri otomotif dan komputasi karena pasar ponsel menghadapi kelebihan pasokan. Selain itu, permintaan untuk barang elektronik konsumen turun karena inflasi dan ketidakpastian ekonomi makro. CEO MediaTek, Rick Tsai, menyoroti perlunya mengalokasikan sumber daya di area ini untuk memastikan pertumbuhan dalam beberapa tahun ke depan.

Karena semakin banyak pembuat mobil yang mengintegrasikan teknologi sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS) dan kecerdasan buatan (AI) ke dalam kendaraan mereka, ada permintaan yang meningkat untuk chip berperforma tinggi yang dapat menangani sistem kompleks ini. Dilansir dari Gizmochina (2/5), MediaTek berada di posisi yang tepat untuk memanfaatkan tren ini dengan keahliannya dalam desain chip dan pengalaman bekerja sama dengan pembuat mobil terkemuka.

Selain industri otomotif, MediaTek juga membidik pasar komputasi AI. Tsai menyebutkan bahwa perusahaan yakin akan kemampuannya untuk menyediakan kemampuan AI generatif, seperti yang digunakan oleh ChatGPT, kepada pelanggannya. Karena AI menjadi semakin lazim di berbagai industri, termasuk perawatan kesehatan, keuangan, dan logistik, akan ada kebutuhan yang meningkat akan chip andal yang dapat menangani tugas-tugas tersebut.

Pergeseran fokus dapat dipahami mengingat kondisi pasar saat ini, namun hal ini menimbulkan pertanyaan tentang masa depan industri ponsel dan peran MediaTek di dalamnya. Dengan penjualan ponsel pintar yang melambat dan rantai pasokan yang terganggu oleh pandemi, tidak jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan industri untuk pulih. Namun, Tsai tetap optimis, menyatakan bahwa MediaTek tidak mengurangi atau menambah tenaga kerjanya, melainkan merealokasi sumber daya ke tempat yang paling membutuhkan.