sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
Selasa, 17 Okt 2017 21:00 WIB

Mengenal Kirin 970, chipset AI yang dipakai Huawei Mate 10

Chip besutan HiSilicon ini digadang-gadang memiliki kinerja lebih baik dari prosesor A11 Bionic milik Apple.

Kita sudah mengetahui beberapa informasi menarik seputar peluncuran ponsel pintar unggulan Huawei, Mate 10 dan Mate 10 Pro. Keduanya dibekali Kirin 970, prosesor anyar besutan HiSilicon. Apa sebenarnya keunggulan Kirin 970 jika dibandingkan, misalnya, dengan A11 Bionic milik Apple?

Kirin 970: Prosesor dengan kemampuan besar

Kirin 970 adalah chip Octa-core 64-bit dengan fabrikasi 10 nm. Chip ini masih menggunakan arsitektur yang sama seperti seri sebelumnya, yakni empat ARM Cortex-A73 2.40 GHz dan empat Cortex-A53 1.8 GHz. 

Untuk kebutuhan grafis, Kirin 970 menggunakan ARM Mali G72 MP12(12 core) 850 MHz dan mendukung memori hingga 6 GB Dual Channel LPDDR4-1833. Dukungan GPU Mali G72 meningkatkan performa grafis sampai 50%. Hal ini karena Mali G72 membawa graphic engine yang beroperasi pada frekuensi yang rendah. Ini membuatnya lebih hemat daya.

Huawei sebenarnya mengumumkan Kirin 970 dalam ajang IFA 2017. Chip ini disiapkan untuk menjalankan Artificial Intelligence. Ia dilengkapi Neural Processing Unit (NPU) yang bertanggung jawab untuk mengolah proses kalkulasi dan framework berbasis neural network.

Mate 10 menjadi smartphone pertama yang menggunakannya. Anandtech melaporkan, NPU Huawei berkekuatan 1,92 TFLOPS. Ini melebihi kemampuan chip A11 bionic yang digunakan pada iPhone 8 dan iPhone X.

Temuan yang cukup menarik dari Kirin 970 adalah NPU menempati 25-30% dari ruang blok silikon yang berukuran 100 mm2 dengan total 5,5 miliar transistor. Jumlah transistor pada chip Huawei ini berkisar 55 juta per mm2 yang diproses di TSMC pada prose fabrikasi 10nm.

Dengan begitu, chip Huawei ini memiliki jumlah transistor lebih banyak dari prosesor Ryzen Milik AMD, bahkan prosesor milik Intel dengan 48MTr/mm2.

Jika saja Huawei tidak datang dengan NPU, bisa saja ukuran Kirin 970 menyusut dari ukuran yang sekarang. Namun, ini juga menjadi sisi yang cukup menarik. Ukuran die lebih kecil akan semakin sulit untuk mendapatkan performa terbaiknya. Huawei menekan ukuran chip semakin kecil, namun tetap bisa memasukkan kemampuan AI ke dalamnya.

Prosesor untuk Artificial Intelligence

Mungkin, tak banyak yang mengerti hubungan antara sebuah Neural Network dan AI. Mudahnya begini, AI membutuhkan banyak sekali data untuk diproses dan dipelajari agar ia semakin pintar. Misalnya, mengenali anjing, kucing, manusia, dan lain-lain.

Ketika dalam proses belajar, neural network (NN) dihadapkan dengan banyak data. Kemudian, Neural Network akan mulai belajar untuk mengembangkan kemampuan mengambil sebuah keputusan berdasarkan data yang ia pelajari. Proses ini umumnya dilakukan komputer pada data center.

Proses mengambil kesimpulan pada sebuah network akan dimulai dengan mengenali suatu gambar, misalnya gambar bunga dan memelajari perbedaan dari jenis bunga lainnya. Tingkat keakuratan Neural Network bisa dikatakan berhasil ketika ia bisa membedakan sebuah objek dengan cepat dan akurat. Cara ini bisa diperoleh dengan cara melatihnya secara berulang-ulang.

Proses membuat kesimpulan tentu tidak mudah untuk sebuah mesin karena mereka tidak memiliki logika berpikir seperti manusia. Untuk mendapatkan hasil yang baik, Neural Network harus sering menjalani yang disebut tes pembelajaran.

NPU Huawei adalah mesin yang dirancang untuk ‘memberikan kesimpulan. Idenya dimulai dari ketika pengembangan chip ini dimulai. Dengan menggabungkan Android Neural Network API dan Huawei Kirin AI API, data yang tersimpan ini kemudian digunakan oleh Neural Processing Unit. Hal yang sama seperti smartphone yang menjalankan video game dengan menggunakan API OpenGL atau Vulkan dengan memanfaatkan hardware untuk memroses datanya.

Apakah fitur ini akan diminati

Poin ini adalah titik yang mungkin bisa menjadi masalah untuk Huawei. Memasarkan sebuah ponsel yang mendukung AI tentu akan terdengar cukup seksi untuk sebagian orang, namun tidak bagi yang lain. Tidak banyak yang sudah mengerti akan arti AI saat ini. Sama kasusnya seperti seorang ayah ditanya mengenai model terbaru Tupperware yang sedang hits di arisan ibu-ibu perumahan.

Salah satu cara yang bisa digunakan Huawei adalah memberikan pengalaman pengguna sebanyak-banyaknya dengan mengenalkan pengalaman AI yang dibawa oleh Mate 10 dan Mate 10 Pro. Termasuk di antaranya, kualitas foto dan selfie yang jauh lebih baik daripada yang mengklaim diri sebagai selfie expert.

Share
×
tekid
back to top