sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
Jumat, 21 Sep 2018 11:51 WIB

Mengenal lebih dekat A12 Bionic, otak di balik iPhone terbaru

Ternyata, Apple pun menyematkan beberapa kemampuan baru yang membuat prosesor ini dapat mengungguli prosesor performa tinggi di beberapa benchmark sintetis.

Mengenal lebih dekat A12 Bionic, otak di balik iPhone terbaru
Apple A12 Bionic (Apple)

Tahun lalu, Apple berhasil mengejutkan para penggemar teknologi dengan prosesor A11 Bionic mereka. Dalam beberapa software pengujian, prosesor tersebut bisa melibas prosesor teranyar milik Qualcomm saat itu, yakni Snapdragon 835.

Setahun kemudian, Apple pun kembali membuat gebrakan dengan A12 Bionic yang tertana di tiga iPhone terbaru mereka, yakni iPhone XS dan XS Max serta iPhone XR.

Apple menyebut, banyak kelebihan yang mereka sematkan di dalam prosesor tersebut jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Nah, bagi Anda yang penasaran dengan prosesor A12 Bionic ini, yuk mengenal lebih dekat melalui artikel di bawah ini.

Tetap gunakan 6 inti

A11 Bionic di perangkat iPhone X terbukti dapat menghasilkan performa yang sangat baik. Padahal, mereka hanya menggunakan prosesor enam inti, tidak seperti kompetitornya yang sudah menggunakan delapan inti prosesor.

Di A12 Bionic, Apple ternyata masih menggunakan arsitektur enam inti yang sama. Namun, mereka malah memutuskan untuk sedikit ‘memperlambat’ kemampuan prosesor ini, seperti laporan Wccftech (21/9).

Mereka masih menggunakan dua inti prosesor dengan performa tinggi dan menggunakan empat inti prosesor yang lebih hemat daya. Tampaknya, Apple masih belum mau move-on ke prosesor dengan delapan inti.

Perusahaan berbasis di Cupertino, Amerika tersebut, mengklaim prosesor ini akan memiliki efisiensi 40 persen lebih baik di inti prosesor yang lebih hemat daya dan 15 persen peningkatan performa di inti prosesor dengan performa tinggi.

Makin banyak transistor = irit tenaga

Dalam pemaparannya, Apple menyatakan, mereka berhasil memampatkan total 6,9 miliar transistor di dalam prosesor. 

Jika dibandingkan dengan A11 Bionic yang hanya memiliki 4,3 miliar transistor, hal ini merupakan lonjakan penambahan transistor yang sangat banyak. Selain itu, besar node dari A11 Bionic juga lebih besar, yakni di kisaran 10nm.

Lantas, apa yang ditawarkan dengan bertambahnya jumlah transistor ini? Dalam pemaparan mereka, Apple menyebut, akan ada peningkatan efisiensi baterai hingga 60 persen. Jumlah ini cukup besar.

Namun harus digarisbawahi, hasil ini masih merupakan hasil pengujian internal Apple. Belum diketahui apakah nantinya para pengguna akan mendapatkan peningkatan efisiensi penggunaan daya hingga sebesar itu.

Neural Engine yang lebih baik

Seperti tahun lalu, Apple mengganti teknologi Touch ID dengan Face ID di seluruh perangkat mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan sebuah prosesor bernama Neural Engine yang sudah mulai tertanam di dalam A11 Bionic.

Di A12 Bionic, Apple menjanjikan peningkatan performa mesin pembelajaran real-time yang digunakan Apple. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan Neural Engine dengan arsitektur delapan inti. 

Neural Engine di A12 Bionic bisa menjalankan lima triliun operasi per detik. Sebagai perbandingan, di A11 Bionic, prosesor Neural Engine mereka baru bisa menjalankan 600 miliar operasi per detik.

Maka tak heran, jika Apple percaya diri mengklaim peningkatan kemampuan Neural Engine terbaru hingga sembilan kali lebih cepat.

Kemunculan GPU baru yang masih misteri

Pada saat diluncurkan, Apple sangat jarang dalam menyinggung arsitektur GPU dari prosesor A12 Bionic. Tapi, beberapa orang membayangkan, Apple menyematkan sebuah GPU kustom dalam prosesor tersebut.

Kita ambil contoh prosesor A8. Saat memperkenalkan prosesor itu, Apple menampilkan shader core dan compiler khusus. 

Apple hanya membagi tiga detail untuk chip GPU. Unit ini digadang-gadang dapat berjalan hingga 50 persen lebih cepat dari pendahulunya. Selain itu, terdapat juga fitur tesselation, rendering multilayer, dan kompresi memori lossless.

Meski terdengar mewah, kemampuan ini bukan sebuah inovasi baru di bidang GPU mobile. Tapi setidaknya, Apple sudah mulai menuju ke arah yang bisa dibilang tepat.

Dibandingkan dengan prosesor lain...

Hasil benchmark dari A12 Bionic belum banyak bertebaran, namun Tom’s Guide telah memiliki perbandingan prosesor ini dengan beberapa perangkat lain. Hasilnya pun bisa dibilang lebih baik dengan prosesor yang kini sudah ada di pasar.

Hasil Geekbench 4 Multicore iPhone XS dan XS Max berhasil menembus angka 11 ribu, dengan masing-masing 11.240 untuk iPhone XS dan 11.515 untuk XS Max Pro.

iPhone X berada di posisi kedua dengan skor 10.357. Lalu, ada OnePlus 6 dan Galaxy Note 9 yang memiliki skor 9.088 dan 8.876 secara berturut-turut. Kedua perangkat ini sama-sama berjalan di atas Snapdragon 845.

Namun, dalam pengujian GPU melalui 3DMark Slingshot Extreme, kedua perangkat ini harus mengakui kelemahannya. Dengan skor 4.339 untuk iPhone XS Max dan 4.244 untuk XS. Mereka harus mengakui kekuatan prosesor GPU Adreno 630.

OnePlus 6 berhasil mencetak skor tertinggi dengan 5.124 poin. Kemudian, Galaxy Note 9 dan Galaxy S9+ mengekor dengan skor 4.639 dan 4.634 berturut-turut. 

Tapi, saat dites menggunakan aplikasi benchmark yang memiliki waktu pengetesan yang lebih panjang, salah satunya menggunakan GFXBench 5.0, iPhone XS dan XS Max kembali unggul.

iPhone XS Max berhasil mendapat 1.604,7 frame pada tes Aztec Ruins dan 1.744,44 frame dalam tes Car Chase. Note 9 tertinggal jauh di angka 851,7 pada tes Aztec Ruins dan 1,103 frame pada tes Car Chase.

Share
×
tekid
back to top