Menkominfo siap bantu Gojek melantai di Filipina
Tersendatnya ekspansi Gojek di Filipina membuat Chief Rudiantara angkat bicara. Menkominfo siap membantu Gojek di Filipina.
Gojek tersendat melantai di Filipina. Padahal negara itu menjadi tujuan selanjutnya dalam ekspansi Gojek setelah Desember lalu melebarkan sayap di Singapura. Regulator Filipina berdalih Gojek belum memenuhi syarat atas batas kepemilikan asing yang berlaku di negaranya.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menyatakan akan membantu Gojek untuk berekspansi di luar negeri. Terlebih, startup besutan Nadiem Makarim itu menjadi bakal calon Decacorn, perusahaan senilai USD10 miliar, asal Indonesia.
"Pemerintah akan bantu terus Gojek menyediakan layanannya di luar negeri," katanya di Jakarta (9/1).
Selain asalnya dari Indonesia, Rudiantara juga membanggakan jika talenta lokal bisa turut mengembangkan kariernya di luar negeri.
"Dan yang akan dibawa kesana salah satunya teknisinya, engineer-nya orang Indonesia juga. Ini cara pikir bisnis pemerintah yang berubah. Kita itu berkompetisi," ujarnya.
Diakui Rudiantara, dirinya telah melobi rekanannya di Filipina untuk memuluskan ekspansi startup Unicorn Tanah Air. Sebagai gantinya, dia juga membuka diri untuk menerima dan memfasilitasi Unicorn negara lain, masuk ke Indonesia.
"Tapi tolong fasilitasi Unicorn Indonesia di negara Anda... Kalau kita sesama negara Asean tidak mau saling membuka diri, orang lain dari regional lain yang akan masuk ke Asean," katanya.
Untuk diketahui, Gojek sudah melantai di Singapura sejak Desember lalu. Go-Jek juga telah menghadirkan layanan Go-Ride dan jasa pengiriman makanan di Vietnam, dan meluncurkan aplikasi versi beta di Thailand. Filipina menjadi target lanjutan Gojek. Sayangnya langkah ekspansi ini menemui kendala dari regulator setempat.