Merger Gojek dan Tokopedia akan lahirkan GoTo
Kesepakatan merger antara Gojek dan Tokopedia dikabarkan dapat selesai bulan ini, dengan nilai USD18 miliar.
Gojek dan Tokopedia sedang dalam tahap akhir untuk merger yang berpotensi menghasilkan valuasi senilai USD18 miliar. Kedua perusahaan ini akan membentuk entitas gabungan yang disebut GoTo, dan kesepakatan tersebut diharapkan bisa diselesaikan pada bulan ini. Dilansir dari KrAsia (15/4), pihak manajemen GoTo akan dipenuhi oleh para pemimpin senior dari kedua perusahaan tersebut, termasuk Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, serta CEO Tokopedia William Tanuwijaya dan presiden Tokopedia Patrick Cao.
GoTo akan menyediakan sejumlah layanan mencakup layanan perjalanan, e-commerce, pengiriman makanan, pembayaran, dan logistik yang menjadi inti bisnis dari kedua platform tersebut. Dalam laporan lain disebutkan Gojek memiliki 60 persen saham di entitas bersama ini, dan Tokopedia mengendalikan sisanya (40%).
Rumor merger Gojek-Tokopedia sendiri telah beredar sejak awal 2021, tidak lama setelah pembicaraan merger Gojek dan Grab yang gagal. Sebelumnya beberapa pengamat telah memperingatkan jika merger Grab dan Gojek dapat memicu perlawanan karena praktik monopoli, sedangkan layanan Gojek dan Tokopedia akan tampak saling melengkapi tanpa memancing monopoli.
Pasalnya Tokopedia akan bisa mengakses sumber daya logistik Gojek untuk layanan pengiriman yang lebih efisien. Ditambah lagi, merchant Tokopedia mungkin akan memiliki kesempatan untuk mencari pembiayaan dari Bank Jago, bank digital yang didukung oleh Gojek. Jadi tampaknya penggabungan ini akan memperkuat kedua perusahaan dan menempatkan mereka pada posisi yang lebih baik dalam melawan pesaingnya, seperti Grab dan Shopee.
Hingga kini Gojek maupun Tokopedia belum mengeluarkan pernyataan tentang kehadiran GoTo, tapi kedua perusahaan telah memberikan petunjuk tentang kemungkinan merger pada beberapa kesempatan. Misalnya, Tokopedia memberikan anggukan kepada Gojek dalam iklan Ramadan terbarunya, di mana paket Tokopedia dikirimkan oleh armada Gojek.
Seperti diketahui, Gojek dan Tokopedia merupakan dua startup teknologi paling sukses di Indonesia, masing-masing memiliki valuasi USD10,5 miliar dan USD7,5 miliar. Diketahui Gojek memiliki sekitar 2 juta mitra pengemudi dan 900.000 pedagang UKM, sedangkan Tokopedia mengklaim memiliki 9,9 juta pedagang di platform-nya.
Belum lama ini, Grab telah mengumumkan kesepakatan merger SPAC dengan Altimeter Growth Capital senilai USD39,6 miliar, merger SPAC terbesar yang pernah ada pada Grab. Perusahaan tersebut juga berharap sahamnya akan diperdagangkan di Nasdaq dalam beberapa bulan mendatang. Selain Grab, raksasa teknologi Asia Tenggara lainnya seperti Traveloka dan Bukalapak juga mengincar IPO di Amerika Serikat tahun ini.