Microsoft bakal luncurkan mobile app store khusus untuk game
Microsoft kian gencar menunjukkan keseriusannya untuk memperluas pasar ke aplikasi mobile itu usai adanya sejumlah perbincangan dengan partner bisnis.
Microsoft selangkah lagi bakal merilis mobile app store khusus untuk game mulai awal 2024 nanti, itu mengingat sudah ada pembicaraan dengan partner bisnisnya sejak November lalu. CEO Microsoft, Satya Nadella juga baru-baru sudah melakukan dua kesepakatan menarik, salah satunya yakni membeli pengembang game 'Call of Duty', Activision Blizzard sehingga hal ini makin menguatkan kabar bahwa Microsoft akan mulai serius merambah persaingan pasar aplikasi mobile.
Dilansir dari Reuters (30/12), Microsoft mulai serius menggeluti bisnis aplikasi mobile bukan tanpa alasan, sebab salah satu aset terpentingnya yakni game 'Candy Crush Saga' yang rilis pada 2012 telah mendapatkan keuntungan hingga 3,5 miliar USD (sekitar Rp53,8 triliun) di 2022 lalu. Game tile-matching tersebut dapat membuat para penggunanya ketagihan sehingga ini sangat populer terutama di kalangan anak muda.
Ditambah Microsoft saat ini juga tengah gencar berupaya mengembangkan aplikasi berbasis Artificial Intelligence (AI) sehingga tidak menutup kemungkinan bila kelak game yang bakal dihasilkan jauh lebih menarik. Belum lama ini, Microsoft juga sudah menyuntikkan dana sebesar 10 miliar USD (sekitar Rp153 triliun) kepada pengembang ChatGPT yaitu OpenAI demi pengembangan teknologi kecerdasan buatan yang tentu saja bisa jadi modal menjanjikan untuk memasuki persaingan aplikasi mobile.
Melalui data informasi pengguna, Microsoft juga mampu meneliti hal-hal yang menarik bagi para konsumennya sehingga mungkin ini pula yang menjadikan alasan perusahaan teknologi tersebut lebih serius memasuki pasar. Namun, perihal jadwal pasti Microsoft akan meluncurkan mobile app store ini belum dapat diketahui sebab perusahaan tersebut sepertinya masih sibuk dalam upaya pengembangannya.
Adapun Microsoft dalam hal ini juga harus belajar dari sejumlah kesalahan yang dilakukan oleh bakal kompetitornya yakni Google dan Apple, sebab beberapa waktu lalu kedua perusahaan tersebut juga terlibat masalah hukum dengan pengembang game 'Fortnite' Epic Games lantaran dugaan monopoli keuntungan pasar. Artinya bila Microsoft ingin turut bersaing, maka perihal pembagian keuntungan ini juga harus menjadi perhatian terlepas dari pengembangan aplikasi game itu saja.
