Microsoft hentikan aplikasi Remote Desktop mulai Mei 2025
Microsoft telah mengumumkan rencana penghentian aplikasi Remote Desktop untuk Windows 10 dan 11, yang akan mulai dihapus dari Microsoft Store pada 27 Mei 2025.

Microsoft telah mengumumkan rencana penghentian aplikasi Remote Desktop untuk Windows 10 dan 11, yang akan mulai dihapus dari Microsoft Store pada 27 Mei 2025. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk fokus pada pengembangan klien remote desktop yang lebih modern, seperti Remote Desktop (MSRDC) dan Remote Desktop Client (RDC), yang dirancang untuk pengalaman akses jarak jauh yang lebih optimal.
Aplikasi Remote Desktop klasik, yang memungkinkan pengguna mengontrol PC dari perangkat lain, akan tetap dapat diakses bagi yang sudah mengunduhnya. Namun, Microsoft menyarankan pengguna beralih ke klien terbaru yang menawarkan fitur lebih canggih, seperti dukungan penuh untuk Azure Virtual Desktop, kemampuan menangani beberapa sesi sekaligus, dan peningkatan keamanan berbasis protokol Network Layer Authentication (NLA). Selain itu, versi baru ini kompatibel dengan antarmuka yang lebih intuitif serta integrasi layanan cloud Microsoft.
Meskipun aplikasi lama tidak lagi menerima pembaruan, pengguna yang masih mengandalkannya tidak akan tiba-tiba kehilangan akses. Dilansir dari Engadget (12/3), Microsoft menegaskan bahwa layanan inti akan tetap berjalan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Namun, perusahaan menekankan pentingnya migrasi ke klien baru untuk memastikan keamanan dan performa yang maksimal.
Bagi pengguna yang mencari alternatif di luar ekosistem Microsoft, aplikasi pihak ketiga seperti TeamViewer, AnyDesk, atau Chrome Remote Desktop bisa menjadi pilihan. Namun, klien remote desktop terbaru Microsoft tetap direkomendasikan, terutama untuk pengguna yang memanfaatkan layanan Azure atau Windows 365.
Keputusan ini mencerminkan komitmen Microsoft dalam menyederhanakan portofolio produk sambil memperkuat solusi berbasis cloud. Pengguna diimbau untuk segera melakukan transisi guna menghindari gangguan layanan di masa depan. Dengan dukungan teknologi terkini, Microsoft berharap pengalaman remote desktop pengguna akan menjadi lebih efisien dan aman.