Nadiem Makarim minta Google prioritaskan Indonesia
Permintaan Nadiem itu berkaitan dengan sumber daya manusia atau talent yang disiapkan untuk menghadapi dunia digital.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim meminta Google untuk memprioritaskan Indonesia. Hal ini disampaikan pendiri Gojek tersebut dalam ajang Google for Indonesia di Jakarta.
Permintaan Nadiem itu berkaitan dengan sumber daya manusia atau talent yang disiapkan untuk menghadapi dunia digital. "Permintaan saya, tolong Google dan perusahaan lain, jadikan Indonesia prioritas nomor satu di dunia," kata Nadiem Makarim di Jakarta (20/11).
Menurut Nadiem, Indonesia tak bisa mengikuti jejak negara lain untuk melangkah lebih maju. Sebagai gantinya, Nadiem menyebutkan Indonesia perlu cara pintas (shortcut) melalui digitalisasi teknologi. Pun begitu untuk menyiapkan talenta digital.
"Yang lebih penting dari softwarenya adalah bagaimana teknologi meningkatkan kapabilitas semua, untuk yang tadinya bisa berkarya di level dua, tiga, bisa ke level enam hingga tujuh," ujarnya.
Google luncurkan program Bangkit
Terkait talenta digital sendiri, Google telah memiliki sejumlah program mencakup Gapura Digital, Women Will, hingga Bangkit. Program ini diselenggarakan guna melatih orang Indonesia untuk cakap di era digital.
Untuk diketahui, Bangkit merupakan program baru dari Google Indonesia. Program ini merupakaan kerja sama Google dengan Gojek, Tokopedia dan Traveloka. Program Bangkit merupakan pelatihan yang selektif selama enam bulan, untuk membantu membangun SDM developer yang andal. Bangkit mulai dibuka hari ini untuk 300 orang pendaftar pertama secara gratis.
Nadiem sendiri mengusulkan agar Google mengakomodir hingga 300.000 developer yang dipilih dalam program Bangkit. "Kita komit untuk mendukung 100%, tapi tolong skalanya jangan kecil. Dari 300 anak, coba pikirkan bagaimana program Bangkit ini untuk menjadi 300 ribu anak," ujarnya.
Program Bangkit di tahap awal akan difokuskan pada kurikulum Machine Learning yang disusun berdasarkan Machine Learning Crash Course (MLCC) Google. Selain modul maching learning, akan ada juga pengembangan keterampilan non-teknis yang berpusat pada metodologi pemikiran desain yang mengutamakan manusia serta keahlian lain yang berkaitan dengan pengembangan profesi.
Kurikulum itu akan disampaikan melalui pembelajaran online dan workshop. Workshop-nya sendiri akan berlangsung di empat kota, di universitas yang telah berpartner dalam program ini mencakup Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Udayana, Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Harapan Bangsa.