Nadiem Makarim terapkan Merdeka Belajar demi SDM berkualitas
Kemendikbud menjelaskan bahwa ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang andal adalah penting dalam pengembangan ekonomi digital.
Sudah 25 tahun keberadaan Microsoft di Indonesia, peringatan ini dirayakan oleh Microsoft dengan menggelar Microsoft Digital Summit 2020 hari ini (27/2). Perusahaan tersebut mengundang beberapa narasumber untuk menjelaskan visi Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terdepan di Asia Tenggara. Di antara narasumber tersebut adalah Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dan Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi.
Menurut Nadiem, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang andal adalah penting dalam pengembangan ekonomi digital. Nadiem menjelaskan, rencana Kemendikbud dalam mempersiapkan SDM menuju Industri 4.0, di mana tidak semua orang harus mahir coding.
“Biasanya insting untuk mempersiapkan skill-skill digital agar revolusi 4.0 itu kebanyakan orang punya mispersepsi bahwa yang harus dipersiapkan adalah semua yang harus dari coder (ahli coding),” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. “Tetapi kenyataannya bagi teman-teman yang coder di sini juga tau, yang terpenting adalah kemampuan logika komputasi dan kreativitas yang dibangun dari tingkat dasar."
Maksudnya adalah sistem pendidikan dari muda tidak bisa berfokus pada penghafalan dan administrasi silabus. Silabus yang penting untuk masa depan SDM berkualitas adalah pengalaman di dalam ruang kelas maupun di pendidikan tinggi. Hal ini berfokus kepada tiga aktivitas: banyak tanya, banyak coba, dan banyak berkarya. Ketiga kriteria tersebut tidak akan terpenuhi jika SDM hanya di dalam kelas dan mendengarkan guru serta menghapalnya.
Dengan demikian ada paradigma baru bernama “Merdeka Belajar”, yaitu suatu gerakan di mana para guru dan murid tidak terbelenggu oleh sekat-sekat yang distandarisasi. Nadiem percaya bahwa ada berbagai macam jalur yang dapat digunakan untuk mencapai suatu budaya sekolah yang inovatif dan kreatif.
Di sisi lain, Budi Gunadi selaku Wakil Menteri BUMN menjelaskan transformasi BUMN dalam menyikapi tren ekonomi digital demi mendukung target Presiden Joko Widodo. Ekonomi digital memiliki potensi yang sangat berpengaruh, lebih dari 120 miliar dolar. Kementrian BUMN telah menyusun lima strategi untuk meneruskan visi dan misi Presiden Jokowi.
Pertama adalah membangun nilai ekonomi, juga nilai sosialnya. Terutama di bidang ketahanan pangan, energi dan kesehatan. Selanjutnya Kementerian BUMN memiliki strategi restrukturisasi model bisnis melalui pembangunan ekosistem, kerjasama, pertimbangan kebutuhan pemegang saham, dan fokus pada inti bisnis.
Kemudian strategi ketiga adalah menjadi pemimpin global dalam teknologi strategis dan melembagakan kapabilitas digital. Tidak ketinggalan pula Budi menjelaskan bahwa Kementerian BUMN akan mengoptimalkan nilai aset dan menciptakan ekosistem investasi yang sehat.
Strategi terakhir adalah memberikan edukasi dan melatih tenaga kerja, mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk Indonesia, profesionalisasi tata kelola dan sistem seleksi SDM.