sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
Selasa, 26 Mar 2024 17:15 WIB

NASA akan meluncurkan roket sounding ke bayangan bulan selama gerhana matahari

Roket ini untuk mempelajari bagaimana atmosfer atas Bumi dipengaruhi ketika cahaya matahari tiba-tiba redup di sebagian planet ini.

NASA akan meluncurkan roket sounding ke bayangan bulan selama gerhana matahari

NASA akan meluncurkan tiga roket sounding selama gerhana matahari total pada 8 April 2024, untuk mempelajari bagaimana atmosfer atas Bumi dipengaruhi ketika cahaya matahari tiba-tiba redup di sebagian planet ini.

Roket Sounding Atmospheric Perturbations around Eclipse Path (APEP) akan diluncurkan dari Fasilitas Penerbangan Wallops milik NASA di Virginia untuk mempelajari gangguan dalam ionosfer yang terjadi ketika Bulan menyebabkan gerhana Matahari. 

Roket- roket ini sebelumnya telah diluncurkan dan berhasil pulih dari Fasilitas Uji Coba White Sands di New Mexico, selama gerhana matahari annular Oktober 2023. Mereka telah diperbarui dengan peralatan baru dan akan diluncurkan kembali pada April 2024. Misi ini dipimpin oleh Aroh Barjatya, seorang profesor fisika teknik di Universitas Penerbangan Embry-Riddle di Florida, di mana dia memimpin Laboratorium Instrumentasi Luar Angkasa dan Atmosfer.

Dilansir dari laman resmi NASA, science.nasa.gov (26/3), roket- roket tersebut akan diluncurkan pada tiga waktu yang berbeda: 45 menit sebelum, selama, dan 45 menit setelah puncak gerhana matahari lokal. Interval ini penting untuk mengumpulkan data tentang bagaimana hilangnya cahaya Matahari secara tiba-tiba mempengaruhi ionosfer, menciptakan gangguan yang berpotensi mengganggu komunikasi kita.

Ionosfer adalah daerah atmosfer Bumi yang berada antara 55 hingga 310 mil (90 hingga 500 kilometer) di atas permukaan tanah. "Ini adalah daerah yang terelektrifikasi yang memantulkan dan membelokkan sinyal radio, dan juga memengaruhi komunikasi satelit saat sinyal melewati," kata Barjatya. 

"Memahami ionosfer dan mengembangkan model untuk membantu kita memprediksi gangguan sangat penting untuk memastikan bahwa dunia yang semakin bergantung pada komunikasi beroperasi dengan lancar."

Roket- roket APEP diperkirakan akan mencapai ketinggian maksimum 260 mil (420 kilometer). Setiap roket akan mengukur kepadatan partikel bermuatan dan netral serta medan listrik dan magnetik di sekitarnya.

"Setiap roket akan melemparkan empat instrumen sekunder berukuran botol soda dua liter yang juga mengukur titik data yang sama, jadi ini mirip dengan hasil dari lima belas roket, sambil hanya meluncurkan tiga," jelas Barjatya. Tiga instrumen sekunder pada setiap roket dibangun oleh Embry-Riddle, dan satu lagi dibangun di Dartmouth College di New Hampshire.

Selain roket, beberapa tim di seluruh AS juga akan mengambil pengukuran ionosfer dengan berbagai cara. Sebuah tim mahasiswa dari Embry-Riddle akan menerbangkan serangkaian balon ketinggian tinggi. Para peneliti dari Observatorium Haystack Institut Teknologi Massachusetts di Massachusetts, dan Laboratorium Penelitian Angkatan Udara di New Mexico, akan mengoperasikan berbagai radar berbasis darat untuk mengambil pengukuran.

Dengan menggunakan data ini, tim ilmuwan dari Embry-Riddle dan Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins akan menyempurnakan model-model yang ada. Bersama-sama, investigasi-investigasi ini akan membantu memberikan potongan puzzle yang diperlukan untuk melihat gambaran besar tentang dinamika ionosfer.

Roket sounding mampu membawa instrumen ilmiah antara 30 hingga 300 mil di atas permukaan Bumi. Ketinggian ini biasanya terlalu tinggi untuk balon ilmiah dan terlalu rendah untuk satelit mengakses dengan aman, menjadikan roket sounding sebagai satu-satunya platform yang dapat melakukan pengukuran langsung di wilayah-wilayah ini.

Gerhana matahari total berikutnya di AS kontinental tidak akan terjadi hingga tahun 2044, sehingga eksperimen ini merupakan kesempatan langka bagi ilmuwan untuk mengumpulkan data penting.

Peluncuran APEP akan disiarkan langsung melalui halaman YouTube resmi Wallops NASA dan akan ditampilkan dalam siaran resmi NASA tentang gerhana matahari total. Masyarakat juga dapat menyaksikan peluncuran secara langsung dari pukul 1-4 sore waktu setempat di Pusat Pengunjung Fasilitas Penerbangan Wallops NASA.

Share
×
tekid
back to top