Nikon luncurkan kamera retro full-frame Zf dengan AF canggih berbasis AI
Nikon baru saja meluncurkan kamera full-frame terbarunya dengan bodi bergaya retro. Ini memiliki AF berbasis AI dan IBIS 5 arah.
Nikon telah meluncurkan kamera full-frame terbarunya, Nikon Zf. Mirrorless beresolusi 24,5 megapiksel ini hadir dengan gaya retro dan teknologi yang dipinjam dari kamera Z8 dan Z9 kelas atas. Dengan sensor dan prosesor baru, kamera tersebut menjanjikan fitur-fitur canggih seperti kecepatan pengambilan gambar maksimal 14 fps, autofokus (AF) berbasis AI canggih, dan video 4K 60p. Selain itu, ini adalah kamera manual dengan banyak sentuhan retro dan berbagai jalur warna, semuanya dirancang untuk pecinta klasik.
Bodi dan pengoperasiannya menekankan kontrol manual, dengan tidak kurang dari lima tombol di bagian atas untuk mengontrol mode pemotretan, video/foto/B&W, aperture, kecepatan shutter, dan kompensasi exposure. Nikon Zf juga memiliki sepasang tombol pemotretan depan dan belakang dan pengontrol gaya D-pad, tetapi tidak ada joystick.
Dilansir dari Engadget (21/9), Nikon Zf menggunakan bodi berbahan magnesium-alloy berukuran kecil, tetapi tidak terlalu ringan dengan berat 710 gram. Nikon menyatakan bahwa mirrorless full-frame terbarunya memiliki ketahanan terhadap debu dan tetesan air.
Layar sentuhnya memiliki engsel fleksibel dan beresolusi tinggi 2,1 dot. Untuk astrofotografi, kamera ini memiliki "Starlight view mode" yang meningkatkan kecerahan layar dalam pemandangan gelap. Sementara itu, electronic viewfinder OLED memiliki resolusi 3,68 juta dot dan pembesaran 0,8 kali.
Nikon Zf memiliki dua slot kartu. Salah satunya adalah slot kartu UHS-II berkecepatan tinggi, tetapi yang lainnya adalah slot microSD UHS-I. Baterainya bisa dibilang kurang dapat diandalkan, hanya menawarkan 380 foto dari keadaan penuh, dibandingkan dengan 580 jepretan untuk Sony A7 IV. Fitur lainnya termasuk port USB 3.2 Gen1 dengan dukungan pengisian daya, port mic/headphone, dan konektor micro HDMI.
Di dalamnya, terdapat sensor 24,5 megapiksel dengan teknologi backside-illuminated (BSI) dan prosesor Expeed 7 yang dipinjam dari model Z kelas atas. Hal ini memberikan kekuatan AF yang mirip dengan Z8, termasuk pelacakan 3-D Nikon ditambah deteksi subjek berbasis AI yang dapat mendeteksi orang, anjing, kucing, burung, mobil, sepeda motor, sepeda, kereta api, dan pesawat. Ia bahkan akan mendeteksi wajah-wajah jauh yang hanya menempati 3 persen dari sisi terpanjang frame.
Mengenai kualitas gambar, rentang ISO standar 100 hingga 64.000 menjanjikan kemampuan cahaya rendah yang baik, dan memiliki mode pixel shifting yang meningkatkan resolusi hingga 96 megapiksel untuk pemandangan statis. Sejalan dengan gaya retro, Nikon memiliki black & white mode khusus, yang memungkinkan beberapa pengaturan monokromatik mulai dari "Deep Tone Monochrome" yang datar hingga kontras tinggi.
Mirrorless tersebut dapat melakukan pemotretan hingga 11 fps dalam mode RAW (14 fps dengan JPEG) dalam mode electronic shutter dan menawarkan mode khusus JPEG 30 fps dengan kualitas rendah dengan opsi pre-burst untuk memastikan fotografer tidak ketinggalan momen. IBIS lima sumbu (Nikon menyebutnya sebagai Vibration Reduction) yang dimilikinya dapat mengurangi guncangan hingga 8 stop dengan lensa pendukung. Stabilisasi dapat dikaitkan dengan titik fokus, bukan hanya pusat gambar seperti kebanyakan kamera.
Di sisi video, Zf dapat merekam 4K full-frame tanpa cropping pada 30p dari gambar 6K yang melalui proses supersample, atau 4K60p dengan cropping DX (1,5 kali), bersama dengan 1080p/120p. Video dapat diambil dengan perekaman 10-bit H.265, yang akan memberi pengguna warna berkualitas tinggi dan lebih banyak pilihan d. Namun, file H.265 memerlukan komputer yang andal, artinya fotografer mungkin harus mengonversinya ke format lain untuk diedit. Bodi Nikon Zf dijual dengan harga USD2.000 (Rp30 juta), atau USD2.240 (Rp34,4 juta) dengan lensa kit Nikkor Z40 f/2.0 SE.