Nintendo bisa naikkan harga Switch 2 di pasar AS
Nintendo dikabarkan akan menahan margin keuntungan penjualan Switch 2 di AS, namun jika tarif impor berlaku, harganya bisa saja meningkat.

Nintendo dikabarkan akan segera meluncurkan Switch 2 dalam waktu dekat ini. Perangkat tersebut hadir dengan harga yang lebih mahal, yang membuat orang-orang sedikit geram dengan keputusan tersebut. Tapi, tampaknya, dari semua negara, yang paling akan sengsara adalah para gamer dari Amerika Serikat.
Hal ini dikarenakan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump, yang membebankan biaya tambahan untuk setiap barang yang diimpor ke AS. Dan karena produksi Switch 2 masih di Vietnam, pajak impor akan cukup besar.
Mengingat hal tersebut, Nintendo pun berusaha mengimpor sebanyak mungkin perangkat tersebut sebelum tarif impor berlaku. Hal ini mereka lakukan untuk dapat menjual Switch 2 dengan harga terbaik, karena sepertiga penjualan global berasal dari AS.
Dilansir dari laman Engadget (14/4), meski akan ada penundaan pemberlakuan biaya impor, namun karena masih ada pemberlakuan pajak 10 persen, Nintendo memiliki dua pilihan, membuat harga Switch 2 lebih mahal atau menelan provit yang rendah.
Soalnya, analis Hideki Yasuda dari Toyo Securities memperkirakan biaya produksi Switch 2 mencapai USD400, sementara harga jual yang diumumkan seharga USD450. Namun, alih-alih meningkatkan harga di AS, mereka memilih untuk mengurangi keuntungan mereka.
Namun perlu diingat, harga Switch 2 di Jepang ada di angka USD350, yang menunjukkan bahwa Nintendo kemungkinan merugi di pasar domestik. Robin Zhu dari Bernstein menambahkan, jika tarif impor Vietnam tetap 10%, Nintendo masih bisa bertahan. Namun jika naik hingga 46%, harga konsol mungkin naik USD50–USD100.
Berbeda dengan Sony dan Microsoft, Nintendo tidak terbiasa menjual konsolnya dengan harga rugi, karena mereka mengandalkan penjualan perangkat keras untuk mendukung laba dari ekosistem game. Dengan tarif impor tinggi dan biaya produksi mahal, langkah menjual Switch 2 dengan margin negatif menjadi strategi baru bagi perusahaan.
Nintendo sempat menunda pre-order Switch 2 di AS dan Kanada setelah pengumuman tarif impor, kemungkinan untuk mengevaluasi dampaknya terhadap permintaan dan mencegah lonjakan harga di pasar sekunder. Kini, dengan tarif tertinggi masih dalam masa penundaan, perusahaan berupaya memulai pre-order kembali untuk menyesuaikan rencana produksi secara global.