Giliran Nokia dan Ericsson yang undur diri dari Rusia
Nokia dan Ericsson dilaporkan turut undur diri dari pasar Rusia mengikuti jejak sejumlah perusahaan teknologi lainnya.
Sejak adanya konflik antara Rusia dan Ukraina, sejumlah perusahaan teknologi memutuskan untuk hengkang dari pasar negara tersebut. Tentunya hal ini didasari berbagai hal mulai dari permintaan pemerintah negara asal perusahaan, terjadinya pailit di negara tersebut hingga karena memperoleh sanksi dari Rusia.
Laporan terbaru mengungkap, perusahaan teknologi jaringan yakni Nokia dan Ericsson juga turut undur diri dari pasar Rusia. Kedua perusahaan ini diketahui akan mengurangi aktivitas bisnisnya secara perlahan di negara tersebut dalam beberapa waktu mendatang.
Dilansir dari Gizchina (31/8), Ericsson telah mengumumkan rencana pemberhentian sementara operasional mereka di Rusia pada April lalu. Perusahaan ini telah memberikan karyawannya di Rusia keputusan cuti berbayar sejak tahun 2022 ini.
Lebih lanjut, Ericsson dilaporkan telah menyediakan setidaknya USD95 juta untuk penurunan nilai asset mereka di Rusia. Ini juga meliputi sejumlah biaya khusus lain terkait dengan keputusan pemindahan dari perusahaan tersebut.
Di sisi lain, Nokia dilaporkan telah membuat keputusan yang lebih ketat. Berdasarkan keputusan tersebut, perusahaan ini tampaknya akan sepenuhnya keluar dari pasar Rusia dalam beberapa waktu mendatang.
“Pada akhir tahun, mayoritas karyawan kami di Rusia akan pindah dari Nokia dan kami mengosongkan semua kantor kami,” ungkap juru bicara Nokia, dikutip dari Gizchina.
Artinya, Nokia tidak lama lagi akan keluar dari pasar Rusia dan menutup seluruh aset mereka yang berada di kawasan tersebut. Sehingga ke depannya perusahaan ini bakal tidak menyediakan layanan mereka untuk pengguna yang ada di Rusia.
“Kami akan mempertahankan kehadiran resmi di negara ini hingga penutupan hukum selesai,” tambah juru bicara Nokia itu.