Nokia tandatangani perjanjian paten 5G dengan Samsung

Nokia dengan Samsung diketahui memiliki beberapa kesepakatan strategi bisnis dimana berakhir pada Desember 2022 lalu. Setelah kesepakatan tersebut berakhir, kedua perusahaan tersebut kembali merundingkan perjanjian IP lintas lisensi baru.

Sesuai dengan kontrak, yang mencakup inovasi dasar Nokia dalam 5G dan teknologi lainnya, Samsung akan membayar Nokia selama beberapa tahun mulai 1 Januari 2023. Kedua belah pihak itu masih merahasiakan ketentuan perjanjian.

Kesepakatan tersebut sejalan dengan praduga yang dinyatakan Nokia dalam komentar atas ramalan jangka panjangnya untuk Nokia Technologies dalam laporan keuangannya untuk kuartal ketiga dan periode Januari hingga September 2022, yang dirilis pada 20 Oktober 2022.

Dilansir dari Gizmochina (25/1), sekitar 20.000 keluarga paten, termasuk lebih dari 4.500 keluarga paten yang diidentifikasi penting untuk 5G, membentuk portofolio paten terdepan Nokia, yang didasarkan pada lebih dari 130 miliar euro yang diinvestasikan dalam R&D sejak tahun 2000.

“Samsung adalah pemimpin di sektor ponsel pintar, dan kami telah mencapai kesepakatan yang disepakati dengan mereka,” kata President Nokia Technologies, Jenni Lukander. Perjanjian tersebut menggarisbawahi kekuatan portofolio paten Nokia, investasi R&D selama puluhan tahun, dan kontribusinya terhadap standar seluler dan teknologi lainnya sambil memungkinkan kedua perusahaan untuk berinovasi.

Sebagai imbalan atas kemampuan untuk melisensikan berdasarkan persyaratan FRAND (fair, reasonable, dan non-discriminatory), Nokia menyumbangkan inovasinya untuk standar terbuka. Tanpa harus mengeluarkan biaya yang signifikan untuk standar itu sendiri, bisnis dapat melisensikan dan menggunakan teknologi ini, mendorong inovasi dan penciptaan barang dan jasa baru untuk pelanggan.