NTT Indonesia dorong industri bertransformasi digital
Menurut NTT Indonesia, perusahaan di Indonesia telah memasuki tahap dimana diperlukan implementasi infrastruktur digital yang kuat
Era digital menawarkan berbagai efisiensi dan keuntungan lainnya. Tak ayal jika berbagai negara berbondong-bondong untuk mendorong industri bertransformasi digital. Hal ini ditempuh agar mampu mendapat dampak positif dari hadirnya era digital.
Indonesia pun tak luput dari perhatian berbagai perusahaan untuk bertransformasi digital. NTT Indonesia, sebagai perusahaan teknologi juga mengajak berbagai perusahaan untuk menyiapkan transformasi digital. Menurut NTT Indonesia, perusahaan di Indonesia telah memasuki tahap dimana diperlukan implementasi infrastruktur digital yang kuat. Langkah ini juga menjadi strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di era digital.
Herry Abdul Aziz, Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Teknologi menerangkan, untuk memfasilitasi industri Tanah Air dalam bertransformasi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah membangun infrastruktur telekomunikasi bertajuk Palapa Ring. Proyek yang terbagi dalam beberapa paket tersebut akan menyediakan koneksi internet di seluruh wilayah di Indonesia. Jika seluruh masyarakat telah terkoneksi secara digital, maka transformasi digital pun semakin mudah dan bermanfaat.
"Bentuk kebijakan alternatif pertama yaitu Palapa Ring. Paket barat akan segera diresmikan, paket tengah pertengahan tahun ini. Paket timur paling sulit, tapi sesuai jadwal, 2018 ini akan dirampungkan," kata Herry dalam sambutan di NTT Summit 2018 (14/3).
Selain proyek Palapa Ring, Kemenkominfo juga menginisiasi program 1.000 startup digital, hingga memberlakukan kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) bersama Kementerian Perindustrian. Berbagai program ini diharapkan mampu mendorong masyarakat dan industri dalam bertransformasi digital.
Kesiapan Indonesia dalam bertransformasi digital sendiri turut terlihat dari peningkatan transaksi digital. Menurut Frost & Sullivan, diprediksi bahwa transaksi e-commerce di Indonesia akan mencapai Rp182 triliun pada 2018. Selain itu, Indonesia juga akan memiliki lebih dari 35 persen Gross Merchandise Volume (GMV) di Asia Tenggara. Ini menunjukkan bahwa pasar digital Indonesia akan terus meningkat.
Menyadari hal tersebut, NTT Indonesia bersiap menjadi mitra perusahaan-perusahaan di Tanah Air untuk mempercepat transformasi digital.
"NTT Indonesia siap menjadi mitra korporasi-korporasi Indonesia agar percepatan lompatan teknologi digital yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan tepat sasaran sesuai dengan tren dan kebutuhan pasar di Indonesia, darinmasing-masing sektor industri," kata Presiden Direktur NTT Indonesia, Mizudo Tada.