NVIDIA disebut akan luncurkan robot humanoid awal 2025

Akhir tahun lalu, NVIDIA dilaporkan akan fokus untuk mengembangkan robot humanoid di 2025. Kehadiran robot humanoid ini dikabarkan tidak akan bersaing langsung dengan robot humanoid dari perusahaan besar seperti Tesla dan lainnya.

Dalam sebuah berita terbaru, perusahaan tersebut dikabarkan berencana mempercepat pengembangan robot humanoid dengan memperkenalkan komputer kompak generasi terbaru, "Jetson Thor". Komputer kompak ini disebut dirancang khusus untuk mendukung aplikasi robotika mutakhir milik mereka.

Seperti dilansir dari laman Wccftech (2/1), NVIDIA memandang robot humanoid sebagai peluang besar berikutnya dalam pasar teknologi. Dengan kehadiran teknologi AI generatif (genAI) yang semakin maju, serta model pelatihan yang dapat dilakukan dalam lingkungan simulasi seperti Project GR00T, perusahaan ini memanfaatkan momentum untuk mempercepat inovasi di bidang robotika.  

Jetson Thor, yang dijadwalkan meluncur pada paruh pertama 2025, akan menjadi bagian dari ekosistem NVIDIA yang lebih luas. Ekosistem ini mencakup perangkat keras, perangkat lunak, dan alat simulasi canggih seperti:

Omniverse: Platform simulasi virtual yang memungkinkan pengujian interaksi robotika dalam lingkungan realistis.  

Isaac: Tumpukan perangkat lunak yang dirancang untuk mengembangkan dan mengoperasikan perangkat robotika secara efisien.  

Masuknya NVIDIA ke industri ini karena industri robotika global diproyeksikan tumbuh hingga ada di angka USD165 miliar pada tahun 2029, menjadikannya sektor strategis bagi Nvidia. Dengan pengalaman mendalam dalam pelatihan model AI dan perangkat keras berperforma tinggi, Nvidia diposisikan sebagai pemain utama dalam transformasi industri ini.

Beberapa ahli berpendapat bahwa Jetson Thor diprediksi akan menawarkan peningkatan daya komputasi dan efisiensi, memungkinkan pengembangan robot humanoid yang lebih canggih dan otonom. Perangkat ini dirancang untuk mendukung interaksi waktu nyata dengan lingkungan sekitar, pemrosesan data sensorik secara cepat,  serta kemampuan pembelajaran dan adaptasi otonom.

Kehadiran robot humanoid ini diharapkan memainkan peran penting dalam berbagai sektor, termasuk industri manufaktur, untuk meningkatkan efisiensi produksi, pelayanan publik, seperti robot perawat atau asisten rumah tangga, serta eksplorasi luar angkasa, di mana kondisi ekstrem membutuhkan perangkat otonom yang tangguh.  

Dengan pasar AI yang semakin kompetitif, Nvidia menghadapi tantangan dari perusahaan seperti Intel dan AMD. Namun, keunggulan Nvidia dalam ekosistem perangkat keras dan perangkat lunak memberinya posisi unik untuk mendominasi sektor robotika.  

Nvidia tidak hanya melihat robot humanoid sebagai inovasi teknologi, tetapi juga sebagai jalan untuk menciptakan nilai ekonomi dan sosial di masa depan. Dengan langkah-langkah strategis seperti Jetson Thor, Nvidia memperkuat statusnya sebagai pemimpin dalam era baru robotika dan AI.