Olympus menyerah di pasar Korea Selatan
Keputusan ini diinformasikan tidak ada hubungannya dengan gerakan sosial di antara penduduk Korea Selatan untuk memboikot produk dari perusahaan Jepang.
Olympus dikabarkan akan mengakhiri bisnis kameranya di Korea Selatan mulai 30 Juni 2020 mendatang, sebagaimana dilaporkan oleh The Korea Times. Keputusan ini sebagaian besar didasarkan pada volume penjualan yang rendah. Meski demikian, perusahaan asal Jepang tersebut tetap akan menjual peralatan medis di negara itu.
Dilansir dari DP Review (23/5), Olympus mengatakan bahwa meskipun berfokus pada kamera mirrorless dan kelengkapan lensanya, hampir tidak mungkin mempertahankan bisnis tersebut dengan meraup keuntungan. Meski telah menutup toko penjualannya, mereka akan terus mengoperasikan fasilitas servisnya hingga 31 Maret 2026.
Perusahaan ini mengatakan pihaknya harus membuat keputusan ini meski ada “upaya keras untuk meningkatkan profitabilitas dan efisiensi bisnis pencitraannya” di Korea Selatan. Keputusan ini diinformasikan tidak ada hubungannya dengan gerakan sosial di antara penduduk Korea Selatan untuk memboikot produk dari perusahaan Jepang.
Kabar ini tidak terlalu mengejutkan karena penjualan kamera memang sedang menurun di seluruh dunia. Pada November lalu, muncul rumor bahwa Olympus berencana untuk sepenuhnya keluar dari bisnis kamera, tetapi kabar ini dibantah oleh perusahaan. Sebaliknya, Olympus menyatakan mereka sedang bekerja untuk meningkatkan “profitabilitas dan efisiensi” dari bisnis pencitraan dan peralatan medisnya.
Menurut angka CIPA yang dirilis bulan lalu, pengiriman kamera ke Asia pada Maret hanya mencapai 39,8% dari volume pengiriman yang dilaporkan pada Maret 2019. Secara keseluruhan pengiriman di seluruh dunia hanya mencapai 47,8% dari volume dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2019, dengan kamera mirrorless terbukti lebih populer daripada kamera DSLR.
