OpenAI ajak kerja sama CNN, Fox & Time demi hindari pelanggaran hak cipta
OpenAI melakukan langkah strategis untuk menghindari gugatan terkait hak cipta usai sebelumnya dilaporkan oleh The New York Times.
OpenAI tengah membuka diskusi dengan sejumlah media ternama seperti CNN, Fox hingga Time untuk membicarakan soal lisensi konten. Langkah ini dilakukan untuk menghindari potensi pelanggaran hak cipta di kemudian hari, terlebih OpenAI memiliki ChatGPT yang bisa dengan mudah menampilkan berbagai konten dari internet.
Dilansir dari Reuters (11/1), sebelumnya OpenAI pernah mendapatkan gugatan dari The New York Times perihal dugaan pelanggaran hak cipta pada chatbot miliknya. Kemudian OpenAI merespons hal tersebut dengan menyebut segala konten yang digunakan oleh ChatGPT sebagai referensi merupakan kategori fair use, sehingga dapat digunakan tanpa memerlukan izin pemiliknya.
Gugatan yang sudah berlangsung sejak 26 Desember 2023 lalu ini hingga kini masih berjalan dan kedua belah pihak belum menemui penyelesaian. Terbaru, Ian Crosby sebagai pengacara The New York Times mengatakan bahwa pernyataan OpenAI terkait ChatGPT hanya menggunakan konten fair use tidaklah benar dan belum dapat dibuktikan sehingga permasalahan ini masih berlanjut.
Terlepas dari itu, OpenAI kini tetap akan membangun kerja sama dengan CNN, Fox, dan Time demi membuat seluruh konten yang dihasilkan ChatGPT menjadi bebas dari pelanggaran hak cipta. Jadi dengan kerja sama tersebut, maka ChatGPT bisa mulai menemukan referensi atau data melalui beberapa situs tertentu saja yang sudah melalui persetujuan resmi.
OpenAI juga disebut tengah mendekati Warner Bros demi bisa menggunakan berbagai konten dari perusahaan tersebut. Harapannya dengan ini ChatGPT bisa semakin terlatih untuk mengelola data berdasarkan konten-konten yang dimiliki oleh partnernya tersebut.
Adapun OpenAI sampai sekarang belum memberikan respons lanjutan mengenai gugatan yang dilayangkan oleh The New York Times. Namun, tampaknya perusahaan tersebut kini lebih memikirkan langkah konkret untuk mengantisipasi kejadian serupa terjadi lagi di masa depan.