×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

OpenAI dan Google minta akses ke materi yang memiliki hak cipta untuk kembangkan AI canggih

Oleh: Nur Chandra Laksana - Senin, 17 Maret 2025 13:01

Memanfaatkan keinginan Presiden AS saat ini, Donald Trump memajukan AI, OpenAI dan Google minta akses kembangkan AI menggunakan materi yang memiliki hak cipta.

OpenAI dan Google minta akses ke materi yang punya hak cipta

Presiden AS, Donald Trump mengatakan bahwa dirinya ingin memperkuat pengembangan teknologi AI dalam negeri. Hal ini wajar mengingat saat ini persaingan untuk menciptakan AI yang sangat canggih di seluruh dunia kian memanas.

Seakan ingin memanfaatkan hal tersebut, OpenAI secara resmi meminta pemerintahan AS untuk memberi pengecualian bagi perusahaan AI agar bisa melatih model dengan materi berhak cipta. Apa yang dilakukan oleh perusahaan tersebut sontak membuat banyak pihak kaget.

Menurut OpenAI, AS memang perlu melindungi kepentingan konten kreator, tapi juga harus memastikan AI Amerika tetap unggul dari Tiongkok, terutama dalam persaingan teknologi. Mereka menyebut sistem AI butuh belajar dari materi memiliki hak cipta agar tetap kompetitif dan inovatif di era AI.

OpenAI menyatakan bahwa tanpa akses ke materi memiliki hak cipta, pengembangan model AI modern hampir tidak mungkin dilakukan. Perusahaan ini kini menghadapi banyak gugatan hak cipta, termasuk dari The New York Times dan penulis terkenal seperti George R.R. Martin, seperti lapor Engadget (17/3).

Selain meminta pengecualian hak cipta, OpenAI juga menyarankan kontrol ekspor ketat untuk chip AI ke Tiongkok. Mereka mendorong pemerintah AS untuk mengadopsi AI secara luas, termasuk untuk keperluan pemerintahan dan keamanan nasional.

Google pun turut mengajukan permintaan serupa, meminta aturan hak cipta yang "seimbang", termasuk penggunaan wajar dan pengecualian penggalian data. Menurut Google, AI perlu belajar dari data memiliki hak cipta yang tersedia di publik, agar bisa mendorong kemajuan sains dan sosial.

Tak ketinggalan Google juga menekankan bahwa tanpa aturan fleksibel, negosiasi lisensi dengan pemilik hak cipta akan mempersulit pengembangan AI. Mereka menyebut proses negosiasi hak cipta sering tidak seimbang, rumit, dan memakan waktu, yang bisa menghambat riset AI.

×
back to top