Palapa Ring Barat gangguan, Natuna - Anambas sempat offline
Masalah ini terjadi akibat proyek galian yang dilakukan oleh pihak ketiga sehingga menganggu kabel FO milik Palapa Ring Barat.
Akses telekomunikasi Palapa Ring Barat di jalur fitur optik Batam – Anambas, Natuna – Singkawang sempat terputus akibat kerusakan kabel fiber optik (FO). Insiden ini menyebabkan layanan telekomunikasi di wilayah Anambas dan Natuna mengalami gangguan pada jalur Batam – Tarempa yang menghubungkan Kabupatan Kepulauan Anambas serta Kabupaten Kepulauan Natuna. Akses telekomunikasi pada kedua wilayah tersebut sempat mengalami gangguan pada 2 hingga 3 Februari 2021.
Saat ini, layanan telekomunikasi tersebut sudah dapat digunakan dengan memanfaatkan akses jaringan Singkawang – Natuna – Anambas. Terputusnya jaringan di Kabupaten Kepulauan Anambas yang memanfaatkan segmen jaringan Natuna – Anambas membuat pertama kalinya akses telekomunikasi di Anambas mengalami gangguan. Masalah ini terjadi akibat proyek galian yang dilakukan oleh pihak ketiga sehingga menganggu kabel FO milik Palapa Ring Barat.
“Ini bukan pertama kali jaringan Palapa Ring Barat terputus sejak proyek ini diresmikan, namun peristiwa kali ini adalah yang pertama kali menyebabkan gangguan akses telekomunikasi di Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Natuna. Kami telah berkoordinasi dengan berbagai pihak agar proses pemulihan dilaksanakan dengan secepatnya. Saat ini, kabel optik yang terputus sedang dalam pengerjaan pemulihan secara intensif," kata Direktur PT Palapa Ring Baret, Syarif Lumintarjo.
Proyek Palapa Ring Barat yang telah berlangsung sejak 2017 dan menghasilkan jaringan 4G untuk wilayah paket Barat ini telah menerapkan jaringan sesuai dengan praktik industri yang baik, yaitu telah memiliki jaringan dua arah serta memiliki main back up pada jaringan. Namun, jaringan FO Palapa Ring Barat tidak dirancang untuk menghadapi double-FO-cut sehingga gangguan pada wilayah Anambas dan Natuna dapat terjadi.
Melalui ketersediaan infrastruktur telekomunikasi yang berkapasitas besar dan terpadu seperti Palapa Ring Barat, diharapkan dapat memberikan jaminan kualitas komunikasi yang berkualitas tinggi, aman, dan murah.
Semua ini agar dapat mendukung pemerataan pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi di wilayah dan juga dapat menunjang iklim kompetisi yang lebih sehat di bidang penyelenggaraan jasa telekomunikasi terutama untuk area 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) Indonesia.