Panasonic Lumix G9 II hadir dengan hybrid AF berbasis AI
Panasonic telah meluncurkan mirrorless terbaru Lumix G9 II. Ini adalah Micro Four Thirds pertamanya dengan hybrid phase-detect autofocus.
Panasonic telah meluncurkan mirrorless terbaru Lumix G9 II. Ini adalah Micro Four Thirds pertamanya dengan hybrid phase-detect autofocus. Sesuai namanya, Lumix G9 II adalah penerus Lumix G9 yang diluncurkan pada tahun 2017 lalu.
Sekarang Lumix G9 II hadir dengan sensor 25,2 MP dan menawarkan fitur seperti pemotretan burst 60 fps, video ProRes 5,7K dan 4K 60p, USB-C SSD recording dan OIS 8 stop. Dilansir dari Engadget (15/9), kamera ini dikatakan menjadi Micro Four Thirds terbaik dari Panasonic dan akan menarik bagi pengguna mulai dari fotografer satwa liar hingga konten kreator.
Fitur utamanya adalah 25,2 MP dual native ISO sensor. Ini memiliki resolusi yang sama dengan GH6, tetapi menambahkan hybrid phase-detech AF (PDAF) dengan 779 titik yang dipadukan dengan pelacakan subjek AI dari Panasonic. Sistem baru ini tidak hanya memungkinkan pelacakan lebih cepat, tetapi juga AF yang lebih baik dalam kondisi cahaya latar, pencahayaan rendah, dan kondisi menantang lainnya. Lumix G9 II tidak hanya dapat mengenali wajah dan mata, tetapi juga tubuh manusia, dan dapat melacak mata hewan, mobil, dan sepeda motor.
Panasonic menjanjikan pemotretanburst tanpa blackout hingga 60 fps dengan continuous AF dan electronic shutter, atau 10 fps dalam mode mechanical shutter. Pada saat yang sama, buffer membutuhkan waktu tiga detik untuk terisi, artinya kamu dapat mengambil sekitar 160 gambar RAW+JPG sebelum memotret dengan lambat. Ini juga memiliki fungsi pemotretan pre-burst (pengaturan 0,5, 1, atau 1,5 detik), yang berarti fotografer tidak akan melewatkan momen penting jika mereka terlambat menekan shutter.
Panasonic juga menyematkan fungsi "Dynamic Range Boost" dari GH6. Ini pada dasarnya adalah mode foto HDR yang menggabungkan gambar ISO rendah dan tinggi untuk menghasilkan komposit dengan noise rendah dan saturasi tinggi. G9 II juga memiliki mode handheld hi-res eksklusif dari Panasonic yang menggabungkan banyak gambar untuk menghasilkan foto JPEG 100 MP dengan detail ekstra. Mirrorless ini menggunakan mekanisme IBIS untuk menjaga kestabilan kamera, artinya tidak diperlukan tripod.
Fitur IBIS tersebut juga dipinjam dari GH6 dan memberikan kompensasi 8 stop, atau 7,5 stop dalam mode Dual IS 2 5-axis (digunakan untuk lensa telefoto). Seperti model terbaru lainnya, G9 II juga menawarkan Active IS untuk memotret saat bergerak, dan Enhance IS untuk mengoreksi guncangan yang lebih besar saat berlari atau berjalan.
Lumix G9 II memiliki desain tahan cuaca, joystick 8 arah baru, dan mendukung pegangan kamera opsional seharga $350 (Rp5,4 juta). Layar LCD yang beresolusi 1.840K yang dimilikinya memiliki engsel fleksibel sehingga cocok untuk vlogger dan selfie. Ada pula EVF OLED 3.680K dot berkualitas tinggi. Fitur lainnya termasuk port mikrofon/headphone dan port HDMI berukuran penuh.
G9 II juga dikatakan hadir dengan perekaman video yang andal, yang sebagian besar berkat PDAF. Kamera ini dapat merekam video 4:2:0 10-bit 17:9 5,7K hingga 60 fps, atau 10-bit 4K hingga 120 fps. ini juga menawarkan 4:3 open gate (5,8K) dan pemotretan anamorphic 4:3 (4,4K). Selain itu, Lumix G9 II mendukung format MP4 reguler (termasuk I-frame) dan Apple ProRes.
Fitur video lainnya adalah red rec frame indicator, frame marker, dan AWB (auto white balance) lock. Kamu dapat merekam video tidak hanya ke dua kartu SD UHS-II, tetapi juga ke SSD melalui port USB-C Gen 3.2. Ini juga mendukung perekaman ProRes eksternal melalui HDMI. Kelemahan utama dibandingkan GH6 adalah kurangnya kipas dan desain pendingin khusus — sehingga dapat mati selama perekaman lama pada frame rate tinggi dalam kondisi panas. Harga Panasonic Lumix G9 II adalah USD1.900 (Rp29 juta).