PeduliLindungi akan jadi Pusat data kesehatan masyarakat hingga jamaah haji Indonesia
PeduliLindungi akan menjadi pusat data kesehatan masyarakat Indonesia sejak dari dalam kandungan dan terintegrasi dengan wearable device.
Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan Setiaji mengungkapkan nasib PeduliLindungi di masa depan. Terlepas dari perannya sebagai pelacak penyebaran virus Covid-19, PeduliLindungi akan menjadi pusat data kesehatan masyarakat Indonesia sejak dari dalam kandungan.
Data yang akan diintegrasikan mulai dari vaksinasi anak, seperti campak, polio, dan sebagainya. Sertifikat vaksin tersebut nantinya dapat dilihat melalui aplikasi PeduliLindungi. Selain itu, data kesehatan ibu hamil juga akan dimonitor lewat aplikasi, hingga bayi dalam kandungannya dilahirkan.
Namun, belum diketahui kapan rencana ini akan terwujud, Setiaji mengatakan, “Entah kapan itu, soon ya.”
Di sisi lain, PeduliLindungi juga akan bersinergi dengan wearable device dalam menghimpun data kesehatan masyarakat. Menurut Setiaji, wearable device dapat menjadi langkah preventif dalam menolong nyawa seseorang, lewat beragam fitur kesehatan yang saat ini ada di smartwatch atau smartband.
Sebagai upaya awal, PeduliLindungi akan memonitor data kesehatan jemaah haji yang terhubung lewat wearable device. Seperti diketahui, sesak nafas dan serangan jantung adalah penyebab utama yang tak terhindarkan bagi jemaah haji, terutama mereka yang lanjut usia.
“Dengan adanya wearable device kita bisa monitor heart rate sehingga begitu sampai ukuran tertentu, kita bisa langsung mendatangi dimana lokasi atau tempat orang (jemaah haji) yang sedang membutuhkan pertolongan,” kata Setiaji di Jakarta, Jumat (10/6).