Mantan pegawai Yahoo bobol akun pengguna untuk cari foto tak senonoh
Mantan insinyur perangkat lunak Yahoo telah membobol 6.000 akun Yahoo milik wanita untuk mencari foto dan video tak senonoh mereka.
Seorang mantan insinyur perangkat lunak Yahoo dikabarkan telah membuat banyak orang kaget. Pria yang diketahui bernama Reyes Daniel Ruiz tersebut diketahui telah membobol akun pengguna layanan Yahoo.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata Daniel bukan menggali informasi pribadi para korbannya. Melainkan, dia mencari file seperti gambar dan video tak senonoh yang disimpan pengguna di layanan penyimpanan cloud mereka.
Kejaksaan Amerika Distrik Utara California mengatakan, dia menggunakan hak istimewanya untuk melakukan hal tersebut. Dia pun berhasil mendapatkan kata sandi pengguna dan melancarkan aksinya.
Daniel mengaku, dia telah mengakses sekira 6.000 pengguna, yang semuanya adalah akun wanita. Tak hanya pelanggan Yahoo saja, melainkan dia pun melancarkan aksinya terhadap teman dan rekan kerjanya sendiri.
Dia juga menggunakan kesempatan tersebut untuk melakukan kejahatan lain, seperti mencoba mendapatkan kendali atas akun lain, seperti iCloud, Facebook, Gmail, Dropbox, dan berbagai akun lainnya.
Namun, pihak kejaksaan masih belum mendapatkan bukti apakah Daniel melakukan hal ini dengan kemampuannya sendiri atau tidak. Jika tidak, maka Yahoo akan terancam diklaim telah secara rutin membiarkan karyawannya mengakses informasi sensitif dari pengguna, seperti lapor The Verge (2/10/2019).
Sayangnya, hingga saat ini baik Yahoo serta perusahaan induk mereka saat ini, Verizon Media masih belum menanggapi kasus tersebut. Yang pasti, pihak Yahoo sendiri yang membongkar kasus tersebut dan melaporkannya ke pihak berwajib.
Saat ini, Daniel telah menghancurkan komputer dan hard drive miliknya yang menyimpan semua foto dan video senonoh tersebut. Saat ini, dia tengah menunggu putusan pengadilan yang akan diputuskan Februari tahun depan.
Yang pasti, Daniel akan mendapatkan hukuman penjara maksimal lima tahun dengan denda ganti rugi USD250 ribu atau Rp3,5 miliar untuk para korbannya.