Peneliti retas pesawat Boeing 757 dari jarak jauh
Apakah kita harus khawatir untuk naik pesawat di masa depan?
Grup yang terdiri-dari peneliti industri, universtias dan Department of Homeland Security (DHS) berhasil meretas Boeing 757 dari jarak jauh. Meski tes ini sudah dilakukan sejak setahun lalu, namun baru diumumkan pada 2017 CyberSat Summit di Virginia.
Meretas via frekuensi radio
Robert Hickey selaku manajer program penerbangan di divisi Cyber Security DHS mengatakan bahwa uji coba yang dilakukan peneliti berhasil mengakes sistem pesawat hanya dengan komunikasi frekuensi radio.
“Kami berhasil masuk ke dalam sistem pesawat pada bulan Spetembar 2016 lalu, membobol sistem keamanan tanpa perlu berada di dalam pesawat,” ujar Hickey pada Cybersat Summit.
Perlu digarisbawahi, tim hanya membutuhkan waktu persiapan hanya dua hari saja. Menyinggung hal ini, Boeing membantah bahwa 757 rentan tehadap keamanan siber. Boeing telah menjalin kerja sama dengan DHS dan FAA serta agen pemerintah lainnya untuk memastikan keamanan pesawatnya.
Sistem keamanan Boeing telah diuji secara ketat dan sudah melalui proses sertifikasi FAA. Mereka memastikan bahwa pesawat terbangnya sudah memenuhi semua standar peraturan yang berlaku.
Boeing memiliki beberapa lapisan perlindungan, meliputi software, hardware, fitur arsitektur jaringan, serta tata kelola yang dirancang untuk menjamin keamanan semua penerbangan agar bebas dari serangan dari luar.
Perlu biaya tinggi untuk mengatasi bug pada pesawat terbang
Hickey menambahkan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk mengubah satu baris kode saja berharga USD1 juta dan membutuhkan waktu satu tahun untuk diimplementasikan. Yang dikhawatirkan adalah hampir sebanyak 90 persen penerbangan komersial menggunakan seri Boeing 757.
Pada model yang lebih anyar, Boeing 787 dan Airbus A350 sudah memiliki pembaruan pada sistem keamanannya. Namun, nyatanya dua pakar dari Univesity Cambridge berhasil menemukan cara untuk menyusup ke chip pada pesawat 5 tahun lalu. Mereka memperingatkan bahwa ini bisa memungkinkan penyerang untuk mengambil alih pesawat.
Aturan umum dalam keamanan adalah semakin banyak perangkat yang terhubung maka kemungkinan diretas akan semakin tinggi. Dengan terhubung ke Internet, justru memberikan kesempatan penyerang di seluruh dunia untuk mengakses sistem.