Peneliti temukan gua bawah tanah di bulan, berpotensi jadi tempat penampungan astronot

Tim peneliti yang dipimpin oleh ilmuwan Italia mengumumkan penemuan gua bawah tanah di bulan, berlokasi dekat dengan tempat pendaratan Apollo 11, yang dilakukan oleh Neil Armstrong dan Buzz Aldrin 55 tahun lalu. Penemuan ini membuka peluang bagi rencana misi eksplorasi manusia di masa depan.

Dilansir dari Al-Jazeera (28/7), gua tersebut terletak di daerah Laut Tranquility, sekitar 400 km dari lokasi pendaratan Apollo 11. Penelitian menunjukkan bahwa gua ini dapat diakses melalui lubang terdalam yang diketahui di bulan. Menurut tim peneliti, lubang ini dan lebih dari 200 lubang lainnya yang ditemukan sebelumnya terbentuk akibat keruntuhan tabung lava.

Leonardo Carrer dan Lorenzo Bruzzone dari Universitas Trento menjelaskan, “Gua lunar telah menjadi misteri selama lebih dari 50 tahun. Kami sangat senang akhirnya dapat membuktikan keberadaannya.” Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Astronomy.

Para peneliti menganalisis data radar dari Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) NASA dan membandingkannya dengan struktur tabung lava di Bumi. Hasil analisis menunjukkan bahwa rongga bawah tanah yang terdeteksi memiliki lebar minimal 40 meter dan panjang yang tidak dapat dipastikan.

Sebagian besar lubang yang teridentifikasi berlokasi di dataran lava kuno bulan, dan ada indikasi keberadaan lubang serupa di kutub selatan bulan, lokasi yang menjadi target pendaratan astronaut NASA dalam misi mendatang. Kawah-kawah di area tersebut diyakini menyimpan air beku, yang dapat digunakan sebagai sumber air minum dan bahan bakar roket.

Sejak misi Apollo, 12 astronot telah mendarat di bulan, dimulai dengan pendaratan bersejarah Armstrong dan Aldrin pada 20 Juli 1969. Temuan ini menunjukkan kemungkinan adanya ratusan gua dan ribuan tabung lava di permukaan bulan, menjadikannya subjek penelitian lebih lanjut untuk misi eksplorasi di masa depan.