sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
Minggu, 01 Sep 2024 11:50 WIB

Penemuan observatorium astronomi kuno di Mesir jadi bukti ilmu pengetahuan 2.500 tahun lalu

Bangunan observatorium yang terbuat dari bata lumpur ini ditemukan dalam penggalian terbaru di situs Tell el-Faraeen, sekitar 80 kilometer sebelah timur Alexandria.

Penemuan observatorium astronomi kuno di Mesir jadi bukti ilmu pengetahuan 2.500 tahun lalu

Para arkeolog telah menemukan sebuah observatorium astronomi kuno yang diperkirakan berusia 2.500 tahun di dalam kompleks Kuil Buto, Mesir. Penemuan ini diyakini sebagai salah satu bukti penting tentang kemajuan ilmu pengetahuan di era Mesir kuno, khususnya dalam bidang astronomi.

Dilansir dari Space.com (1/9), bangunan observatorium yang terbuat dari bata lumpur ini ditemukan dalam penggalian terbaru di situs Tell el-Faraeen, sekitar 80 kilometer sebelah timur Alexandria. Observatorium ini memiliki luas sekitar 850 meter persegi, menjadikannya struktur terbesar yang pernah ditemukan dari periode tersebut, menurut pernyataan resmi Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir.

Bukti-bukti awal menunjukkan bahwa observatorium ini digunakan untuk mengamati dan mencatat pergerakan matahari serta bintang-bintang. Para arkeolog menemukan jam matahari dari batu yang berfungsi untuk mengukur waktu berdasarkan posisi matahari. Bangunan ini juga menghadap ke arah timur, yang menunjukkan bahwa orientasi bangunan ini dirancang untuk keperluan pengamatan astronomi.

"Ini adalah penemuan yang sangat signifikan karena menunjukkan bahwa ilmu astronomi sudah berkembang di Mesir kuno jauh sebelum masa kekuasaan firaun berakhir," kata salah satu arkeolog yang terlibat dalam penggalian tersebut.

Observatorium ini diperkirakan berasal dari abad ke-6 SM, periode di mana Mesir berada dalam masa transisi kekuasaan yang ditandai dengan masuknya penguasa asing. Meskipun kondisi politik saat itu tidak stabil, penemuan ini menunjukkan bahwa kegiatan ilmiah, khususnya dalam bidang astronomi, tetap berlangsung.

Di dalam situs tersebut, tim juga menemukan tiga blok batu yang digunakan untuk mengukur posisi matahari, serta lima blok batu kapur yang diukir dengan garis-garis miring untuk mengukur kemiringan sinar matahari dan bayangan selama siang hari.

Selain fungsi astronomi, bangunan ini juga memiliki hubungan erat dengan kepercayaan religius masyarakat Mesir kuno. Di dalamnya terdapat ukiran-ukiran dewa-dewa langit seperti Horus, yang digambarkan sebagai elang, di mana mata kanannya melambangkan matahari dan mata kirinya melambangkan bulan.

Kuil ini dinamai Wadjet, dewi pelindung Mesir Bawah, yang juga dianggap sebagai ibu dari Horus. Representasi Wadjet dan dewi Nekhbet, yang melambangkan Mesir Atas, ditemukan dalam berbagai ornamen di kuil tersebut, menggambarkan persatuan kedua wilayah Mesir di bawah satu firaun.

Selain struktur utama, tim arkeolog juga menemukan berbagai artefak lain seperti kalung manik-manik Menat, tablet persembahan, dan tembikar yang diduga digunakan dalam ritual kuil. Temuan ini menambah pengetahuan tentang kehidupan sehari-hari dan praktek keagamaan di Mesir kuno.

Penggalian yang dimulai sejak 2018 ini terus memberikan temuan baru yang memperkaya pemahaman kita tentang peran astronomi dan keagamaan dalam peradaban Mesir kuno. Observatorium ini menjadi bukti nyata bahwa orang Mesir kuno memiliki pengetahuan mendalam tentang pergerakan benda-benda langit dan mampu memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Tag
Share
×
tekid
back to top