Pengguna Samsung wajib tahu fitur baru optimalisasi baterai
Pengguna gadget Samsung kini wajib mengetahui fitur terbaru yakni 'battery life booster' yang dapat membantu mengoptimalisasi penggunaan baterai hingga dapat dipakai lebih lama.
Bagi para pengguna gadget Samsung kini sudah ada fitur baru yaitu battery life booster yang dapat mengoptimalisasikan penggunaan baterai supaya lebih awet dan tahan lama. Pada pembaruan One UI 6.1 sebelumnya juga sudah ada fitur penghemat baterai yang disebut battery protection sehingga dengan penambahan ini tentunya kian melengkapi peningkatan kualitas baterai pada gadget Samsung.
Dilansir dari The Sun (29/12), sebenarnya pembaruan fitur tersebut belum secara resmi diumumkan oleh Samsung sehingga kabar ini cukup mengejutkan. Namun, beberapa pengguna Samsung mengaku sudah bisa menjajal fitur tersebut berkat bantuan aplikasi pihak ketiga.
Aplikasi tersebut adalah The Activity Launcher yang disebut telah diunduh sebanyak 10 juta kali ini ternyata bisa membuka akses fitur battery life booster lebih awal. Jadi setelah selesai instalasi, pengguna bisa mencari opsi battery protection activity, setelah menemukannya pengguna bisa langsung mengaktifkan mode tersebut.
Dengan cara tersebut pengguna kini bisa mengakses fitur terbaru Samsung tersebut yang ada pada menu pengaturan baterai. Ada total 3 pilihan mode yang bisa dipilih oleh pengguna dalam fitur ini yakni basic protection, adaptive protection, dan maximum protection.
Pengguna bebas memilih mode mana yang paling cocok untuk mendukung aktivitas kesehariannya, misalnya bila ingin melakukan penghematan baterai secara optimal bisa memilih opsi maximum protection. Namun, bila pengguna ingin ketahanan baterai yang seimbang maka bisa memilih adaptive protection yang mana nantinya baterai yang sedang diisi akan otomatis berhenti bila sudah terisi penuh, sebaliknya bila baterai kurang dari 95 persen maka pengisian akan berlanjut.
Dengan mode adaptive protection juga pengguna tidak perlu khawatir bila harus mengisi daya gadget pada saat sedang tidur. Sebab bila baterai mencapai angka 80 persen maka otomatis pengisian akan berhenti, artinya pengisian baru akan dilanjutkan saat pengguna sudah terbangun.
Walau fitur baru ini sudah dapat diakses sekarang, namun pengguna diharap bersabar untuk menunggu waktu rilis resminya. Mengingat untuk mengakses fitur ini lebih awal memerlukan aplikasi pihak ketiga yang mana jaminan keamanannya belum tentu teruji sehingga dinilai masih cukup berisiko untuk digunakan.