Pengguna Twitter yang lewati batas harian tidak diberi peringatan

Twitter kembali menjadi topik utama perbincangan dalam beberapa hari terakhir, sejak platform membatasi jumlah tweet yang bisa dibaca pengguna biasa per hari. Dalam pengumuman terbaru, Twitter mengatakan tidak akan memberikan peringatan atau pemberitahuan apabila seseorang telah mencapai batas tweet harian. Hal ini agar oknum, seperti spam dan bot tidak dapat menghindari deteksi. 

"Setiap pemberitahuan sebelumnya tentang tindakan ini akan memungkinkan aktor jahat mengubah perilaku mereka untuk menghindari deteksi," tulis pengumuman yang diterbitkan melalui blog Twitter Business, dikutip dari Engadget (5/7). 

Twitter mangatakan, bot sedang mengorek data pengguna Twitter untuk "model AI". Selain itu, bot "memanipulasi orang dan percakapan di platform dengan berbagai cara." Perusahaan tidak menyebutkan organisasi mana yang menggunakan bot untuk data pemodelan AI. 

Twitter juga mengklaim bahwa batasan pengguna hanya memengaruhi "sebagian kecil orang yang menggunakan platform" dan memiliki efek "minimal" pada platform periklanannya.  

Sebaliknya, banyak yang menunjukkan bahwa membatasi jumlah tweet yang dapat dibaca pengguna per hari akan mempersulit pengiklan untuk menjangkau pengguna dan Twitter untuk menghasilkan uang. 

Di sisi lain, ini juga merusak sebagian besar situs web dan aplikasi Twitter, termasuk TweetDeck, aplikasi yang diandalkan banyak pengguna. Untuk membantu memperbaikinya, perusahaan merilis TweetDeck versi baru.  

Perusahaan memindahkan semua pengguna ke versi terbaru, tetapi lagi-lagi, ini semua berujung pada uang. Twitter membuat aplikasi tersebut eksklusif hanya untuk akun terverifikasi, secara efektif menempatkan paywall di TweetDeck untuk sebagian besar pengguna.