Membaca hierarki Snapdragon 7 Gen1, 7+ Gen2, & 8+ Gen1, lebih tinggi mana?
Qualcomm menetapkan segmen baru di tengah-tengah kelas premium dan mid-range melalui kehadiran Snapdragon 7+ Gen2.
Qualcomm belum lama ini melakukan debut untuk Snapdragon 7+ Gen2 melalui POCO F5 yang diluncurkan secara global. Seri chipset ini mungkin asing bagi Sahabat Tek karena sebelumnya model 'Plus' (+) hanya ada untuk seri Snapdragon 8.
Dengan hadirnya chipset baru ini, Qualcomm menetapkan segmen baru di tengah-tengah kelas premium dan mid-range. Perusahaan juga menjelaskan tanda 'Plus' dalam setiap serinya akan mengartikan varian tertinggi dari seri tersebut.
"Arti 'Plus' yang ada dalam Snapdragon adalah yang tertinggi dalam segmen tersebut," kata Dominikus Susanto, Senior Business Development Qualcomm Indonesia dalam Workshop Kolaborasi POCO dengan Qualcomm (6/6). "Snapdragon 7+ Gen2 langsung menyatakan bahwa seri 7 Gen2 yang paling tinggi adalah chipset ini."
Dibandingkan dengan pendahulunya, Snapdragon 7+ Gen2 memiliki banyak keunggulan. Bahkan kedudukannya hampir sejajar jika disandingkan dengan seri-seri di atasnya, sebagaimana diklaim oleh perusahaan.
Snapdragon 8+ Gen1, misalnya. Kedua chipset sama-sama menggunakan Arm Cortex X-seris untuk core CPU, dengan total delapan core. Ini terdiri atas 1 core utama berbasis Arm Cortex X2, 3 core untuk performa berbasis Arm Cortex A710, dan 4 core untuk efisiensi berbasis Arm Cortex A510.
Perbedaannya hanya dapat diketahui setelah melihat angka performanya. Clock speed masing-masing core yang ada di 7+ Gen2 adalah 2,92GHz, 2,45GHx, dan 1,8GHz. Namun terjadi sedikit peningkatan di Snapdragon 8+ Gen1, dengan clock speed 3GHz, 2,5GHz, dan 1,8GHz.
"Jadi untuk performance, dari sisi angka-angka, tidak beda jauh dengan Snapdragon 8+ Gen1, karena itu segmennya adalah memang yang premium," ujar Susanto.
Namun jika dibandingkan pendahulunya, Snapdragon 7 Gen1, chipset ini memiliki peningkatan yang signifikan. Untuk kinerja CPU-nya lebih cepat 50% dengan kecepatan clock mencapai 2,92 GHz, sedangkan peningkatan pada GPU terjadi 2x lipat, sama seperti AI Engine-nya.