Pesawat angkasa andalkan layar berteknologi tinggi
Di masa depan, pesawat ruang angkasa tak lagi mengandalkan tenaga pendorong sendiri. Peneliti akan memanfaatkan layar berteknologi tinggi
Berkelana di luar angkasa bakal bisa dilakukan layaknya berlayar di laut. Pasalnya sebuah teknologi layar baru telah dikembangkan untuk mendukung pesawat ruang angkasa. Tentu saja, di ruang hampa udara itu tidak akan ada angin seperti di Bumi. Sebuah metode baru pun dikembangkan untuk layar tersebut.
Dilansir dari NewAtlas (23/6), sebuah layar bernama LightSail 2 telah berhasil dikembangkan. Teknologi layar ini akan diuji coba dalam waktu dekat. Alih-alih mengandalkan tenaga angin, LightSail 2 akan memanfaatkan photon dari cahaya bintang sebagai tenaga pendorongnya.
Dikembangkan oleh Planetary Society, LightSail 2 memiliki ukuran seperti CubeSat. Di sana terpasang kamera dan perlengkapan komunikasi. Pusat tenaganya mengandalkan tenaga matahari. Saat direntangkan, ukurannya setara dengan satu ring tinju.
Konsepnya permukaan luas pada LightSail 2 akan menangkap photon dari Matahari. Hal itu akan memberikan dorongan ke arah yang berlawanan. Dorongannya mungkin kecil, tetapi cukup untuk membuat pesawat ruang angkasa kecil mencapai kecepatan relativitas.
Sayangnya, LightSail 2 tidak akan digunakan pada sebuah misi dalam waktu dekat. Namun, hal ini menjadi pembuktian bahwa layar tersebut dapat digunakan di luar angkasa.
Sebenarnya Planetary Society sudah mengembangkan layar yang sama pada 2015. Uji coba pun sudah dilakukan. Namun hal itu baru sebatas pada uji coba perentangan layar. Kali ini, uji coba itu akan dilakukan untuk mengaktifkan layar tersebut.
Rencananya, LightSail 2 akan diluncurkan pada 24 Juni dengan menggunakan roket Falcon Heavy milik SpaceX.