Kupas tuntas Poco M3: The New Entry-Level Killer
Poco M3 merupakan debut dari seri M yang mengincar segmen entry-level dengan performa unggul di kelasnya. Julukan dari ponsel ini adalah “The New Entry-Level Killer”.
Belum lama ini Xiaomi meluncurkan ponsel yang masuk ke seri Poco, yaitu Poco M3. Poco M3 siap mendobrak standar segmen entry-level di Indonesia melalui performa ekstrem dengan harga yang memikat, dengan yang menjawab kebutuhan pengguna muda, serta fitur yang menghadirkan hiburan secara maksimal, sesuai dengan julukannya, yaitu “The New Entry-Level Killer”.
Melengkapi portofolio dari produk Poco yang sudah masuk di Indonesia seperti Poco F2 Pro sebagai “Flagship Killer” dan Poco X3 NFC sebagai “The Real Mid-Range Killer”, Poco M3 merupakan debut dari seri M yang mengincar segmen entry-level dengan performa unggul di kelasnya.
Prosesor yang digunakan dalam ponsel Poco M3 adalah ini adalah Qualcomm Snapdragon 662. Terdapat dua versi dari Poco M3, pertama model RAM 4 GB / ROM 64 GB dan versi kedua dilengkapi RAM 6 GB / ROM 128 GB. Kebetulan artikel ini akan membahas model Poco M3 dengan RAM 6 GB / ROM 128 GB.
Kamera belakang ponsel ini memiliki konfigurasi 3 buah. Dan yang tidak kalah penting, kapasitas baterainya di atas rata-rata, yaitu 6.000 mAh. Sahabat Tek pasti penasaran dong dengan performa Poco M3? Oleh karena itu, simak artikel ini hingga selesai ya.
Desain
Kalian pasti sudah pada tahu jika semakin besar kapasitas baterai, maka semakin besar pula ukurannya. Namun untungnya, karena memiliki ukuran layar yang cukup lebar 6,53 inci, maka bodi Poco M3 tidak terlalu tebal. Jika dibandingkan dengan ponsel berkapasitas baterai 5.000 mAh, bodi Poco M3 tidak berbeda kok. Udah gitu, bobotnya juga termasuk ringan hanya 198 gram.
Sebagian besar bodi belakang dilapisi dengan bodi plastik bertekstur unik sehingga nuansa saat menggenggamnya terasa berbeda jika dibandingkan dengan ponsel kebanyakan di kelasnya. Tekstur bodi belakang ini seolah-olah menyerupai bahan kulit sintetis.
Area desain yang tidak kalah menarik adalah modul kamera belakang. Ketiga kamera belakangnya berjejer secara vertikal yang ditambah lampu LED di sampingnya. Hal menjadikannya tidak biasa adalah modul kamera ditambahkan dengan bahan glossy sehingga agak mirip dengan karakter dalam gim Among Us.
Beralih ke sisi depan, Poco M3 menghadirkan layar dengan ukuran 6,53 inci dan resolusi Full HD+ untuk menyajikan hiburan yang memanjakan mata karena terlihat dengan leluasa dan jelas. Alasan lainnya adalah layar yang dikelilingi bezel yang tipis, menghasilkan screen-to-body ratio mencapai 90,34%, menjadikan Poco M3 memimpin di antara smartphone kelas entry-level lainnya.
Layar depan Poco M3 juga dilindungi oleh Corning Gorilla Glass 3, demi menghadirkan rasa tenang bagi penggunanya karena perangkatnya terlindungi dari kecelakaan yang menyebabkan layar retak. Selain mendapatkan sertifikasi dari TÜV Rheinland untuk perlindungan dari sinar biru yang merugikan mata, ponsel ini juga hadir dengan dukungan sertifikasi Widevine L1 demi pengalaman menonton konten di Netflix jauh lebih nyaman karena bisa menikmati konten dengan resolusi tinggi.
Seperti ponsel Poco X3 NFC, sensor sidik jari Poco M3 juga terintegrasi di tombol dayanya. Dengan demikian, permukaan tombol daya dibuat agak rata agar lebih mudah mendeteksi sidik jari.
Tombol volume terdapat di sisi kanan, sama seperti tombol daya. Pada bagian bawah, terdapat mikrofon, port USB-C dan lubang speaker. Di sisi atas, terdapat mikrofon, port audio 3,5 mm, dan lubang speaker. Sedangkan di sisi kiri ada tray untuk mengakses kartu SIM dan microSD.
Kamera
Setelah membahas desain Poco M3. Sekarang beralih ke bagian kamera ponsel. Seperti yang telah diinformasikan sebelumnya, kamera belakang Poco M3 memiliki 3 kamera. Masing-masing kamera ini adalah kamera standar dengan resolusi 48 MP, kamera makro dengan resolusi 2 MP, dan kamera depth sensor beresolusi 2 MP. Sedangkan kamera depan Poco M3 memiliki sensor beresolusi 8 MP.
Selain foto, kamera Poco M3 juga mendukung pembuatan video timelapse tanpa membutuhkan perangkat atau aplikasi khusus, mode ini bisa diakses dari aplikasi kameranya. Dengan kata lain, setiap penggunanya bisa bebas berekspresi dalam mengabadikan momen.
Performa kamera utama Poco M3 terlihat cukup bagus untuk ponsel di kelasnya. Sebagian besar exposure memiliki porsi yang baik di bagian awan maupun pepohonan. Tekstur awan juga dapat terlihat dengan jelas tanpa saling tumpang tindih antara bagian mendung dengan yang tidak.
Jika menginginkan hasil yang lebih tajam, maka kamu dapat mengaktifkan mode 48 MP. Mode ini sangat cocok untuk memotret pemandangan dengan detil tinggi. Cara mengaktifkan mode ini adalah, pilih tab ‘More’ dan kemudian pilih mode bertuliskan 48 MP.
Kecerdasan buatan pada Poco M3 berguna untuk menyesuaikan warna sesuai subjek yang difoto agar terlihat lebih baik. Ketika digunakan untuk memotret danau, ponsel ini langsung mendeteksinya dengan lumayan cepat dan menampilkan ikon tanda air di bagian kiri frame.
Berkat fitur ‘Focus & Shoot’, mengambil foto makro menggunakan Poco M3 cukup mudah dilakukan. Cara mengaktifkan fungsi ‘Focus & Shoot’ adalah tekan ikon tiga garis di pojok kanan atas, dan kemudian tekan opsi bertuliskan “Settings’. Setelah masuk ke menu pengaturan, cari mode ‘Focus & Shoot’ dan aktifkan dengan cara menggeser slider ke arah kanan.
Berkat hadirnya kamera depth sensor khusus, kualitas bokeh pada latar belakang subjek cukup mumpuni. Separasi antara latar belakang dan subjek utama dapat dipisahkan dengan baik, termasuk pada sela-sela bodi mobil mainan yang dipotret.
Meskipun foto sudah diambil, kamu masih dapat menyesuaikan intensitas bokeh di latar belakang subjek utama. Caranya adalah tekan ikon bergambar aperture di foto yang diambil menggunakan fitur Portrait dan kemudian geser besaran aperture yang diinginkan. Kamu dapat mengatur angka aperture dari F1 hingga F16.
Konfigurasi kamera belakang Poco M3 memang tidak menyertakan kamera ultra lebar. Untungnya ponsel ini memiliki mode panorama untuk memotret pemandangan lebih lebar. Kinerja mode panorama di Poco M3 sangat memuaskan karena menampilkan sambungan antar gambar yang rapi. Selain itu, porsi exposure pada hasil panorama dapat dikendalikan dengan baik meski keadaan saat memotret pencahayaan matahari berbeda di masing-masing ujung frame.
Jika kamu sedang ingin memotret subjek yang membelakangi cahaya matahari, kamera Poco M3 juga dapat diandalkan. Ini dikarenakan oleh mode HDR yang mampu menghasilkan porsi exposure yang baik antara subjek dan latar belakang. Warna daun yang membelakangi cahaya tetap terlihat hijau, dan tekstur awan di belakangnya tetap terlihat jelas.
Meskipun masuk ke dalam ponsel entry-level, tetapi Poco M3 dilengkapi dengan mode malam atau night mode di aplikasi kameranya. Hasil dari pemotretan malam hari cukup terang, warna gedung di seberang jalan terlihat akurat dengan tekstur yang masih jelas.
Tentu saja pengujian menyertakan pula uji coba perekaman video menggunakan Poco M3. Kebetulan cuaca sedang mendung ketika melakukan perekaman video. Meski demikian, warna hijau daun dan warna subjek lainnya terlihat cukup bagus. Respons exposure ketika ponsel beralih ke dedaunan yang membelakangi cahaya juga dapat diandalkan.
Meskipun ada sejumlah gangguan noise, tetapi kualitas video malam masih dapat diandalkan. Warna rumput dan lampu di pinggir jalan tetap cerah. Hal yang tidak kalah penting adalah frame rate pada video tetap stabil, meski ponsel beralih merekam dari area dengan banyak lampu penerangan, ke area yang sangat minim cahaya.
Bagi kamu yang gemar selfie, performa kamera depan Poco M3 tampaknya dapat diandalkan. Kamera ini dapat menghadirkan efek bokeh sehingga hasilnya lebih menonjol ketimbang kamera depan yang tidak dalam menghadirkan efek blur pada latar belakang subjek. Sama seperti kamera belakang, kamu dapat mengubah efek bokeh sesuai keinginan dengan mengatur aperture dari F1 hingga F16. Efek bokeh pada latar belakang juga dapat diubah meski foto sudah diambil.
Hal yang tidak kalah menarik adalah kamu dapat mengubah pencahayaan layar belakang menggunakan fitur Studio Lighting. Caranya adalah menekan ikon aperture dan kemudian pilih opsi Studio Lighting. Ada beragam pilihan efek latar belakang yang dapat diterapkan sesuai keinginan.
Tidak masalah bagi kamera depan Poco M3 ketika digunakan pada malam hari. Hasilnya tetap terlihat terang pada wajah dan latar belakang. Secara keseluruhan, gangguan noise pada kamera depan Poco M3 tidak terlalu banyak.