sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
Senin, 01 Feb 2021 11:27 WIB

Kupas tuntas Poco M3: The New Entry-Level Killer

Poco M3 merupakan debut dari seri M yang mengincar segmen entry-level dengan performa unggul di kelasnya. Julukan dari ponsel ini adalah “The New Entry-Level Killer”.

Kupas tuntas Poco M3: The New Entry-Level Killer

Belum lama ini Xiaomi meluncurkan ponsel yang masuk ke seri Poco, yaitu Poco M3. Poco M3 siap mendobrak standar segmen entry-level di Indonesia melalui performa ekstrem dengan harga yang memikat, dengan yang menjawab kebutuhan pengguna muda, serta fitur yang menghadirkan hiburan secara maksimal, sesuai dengan julukannya, yaitu “The New Entry-Level Killer”.

Melengkapi portofolio dari produk Poco yang sudah masuk di Indonesia seperti Poco F2 Pro sebagai “Flagship Killer” dan Poco X3 NFC sebagai “The Real Mid-Range Killer”, Poco M3 merupakan debut dari seri M yang mengincar segmen entry-level dengan performa unggul di kelasnya.

Prosesor yang digunakan dalam ponsel Poco M3 adalah ini adalah Qualcomm Snapdragon 662. Terdapat dua versi dari Poco M3, pertama model RAM 4 GB / ROM 64 GB dan versi kedua dilengkapi RAM 6 GB / ROM 128 GB. Kebetulan artikel ini akan membahas model Poco M3 dengan RAM 6 GB / ROM 128 GB.

Kamera belakang ponsel ini memiliki konfigurasi 3 buah. Dan yang tidak kalah penting, kapasitas baterainya di atas rata-rata, yaitu 6.000 mAh. Sahabat Tek pasti penasaran dong dengan performa Poco M3? Oleh karena itu, simak artikel ini hingga selesai ya.

Desain

Kalian pasti sudah pada tahu jika semakin besar kapasitas baterai, maka semakin besar pula ukurannya. Namun untungnya, karena memiliki ukuran layar yang cukup lebar 6,53 inci, maka bodi Poco M3 tidak terlalu tebal. Jika dibandingkan dengan ponsel berkapasitas baterai 5.000 mAh, bodi Poco M3 tidak berbeda kok. Udah gitu, bobotnya juga termasuk ringan hanya 198 gram.

Sebagian besar bodi belakang dilapisi dengan bodi plastik bertekstur unik sehingga nuansa saat menggenggamnya terasa berbeda jika dibandingkan dengan ponsel kebanyakan di kelasnya. Tekstur bodi belakang ini seolah-olah menyerupai bahan kulit sintetis.

Area desain yang tidak kalah menarik adalah modul kamera belakang. Ketiga kamera belakangnya berjejer secara vertikal yang ditambah lampu LED di sampingnya. Hal menjadikannya tidak biasa adalah modul kamera ditambahkan dengan bahan glossy sehingga agak mirip dengan karakter dalam gim Among Us.

Beralih ke sisi depan, Poco M3 menghadirkan layar dengan ukuran 6,53 inci dan resolusi Full HD+ untuk menyajikan hiburan yang memanjakan mata karena terlihat dengan leluasa dan jelas. Alasan lainnya adalah layar yang dikelilingi bezel yang tipis, menghasilkan screen-to-body ratio mencapai 90,34%, menjadikan Poco M3 memimpin di antara smartphone kelas entry-level lainnya.

Layar depan Poco M3 juga dilindungi oleh Corning Gorilla Glass 3, demi menghadirkan rasa tenang bagi penggunanya karena perangkatnya terlindungi dari kecelakaan yang menyebabkan layar retak. Selain mendapatkan sertifikasi dari TÜV Rheinland untuk perlindungan dari sinar biru yang merugikan mata, ponsel ini juga hadir dengan dukungan sertifikasi Widevine L1 demi pengalaman menonton konten di Netflix jauh lebih nyaman karena bisa menikmati konten dengan resolusi tinggi.

Seperti ponsel Poco X3 NFC, sensor sidik jari Poco M3 juga terintegrasi di tombol dayanya. Dengan demikian, permukaan tombol daya dibuat agak rata agar lebih mudah mendeteksi sidik jari.

Tombol volume terdapat di sisi kanan, sama seperti tombol daya. Pada bagian bawah, terdapat mikrofon, port USB-C dan lubang speaker. Di sisi atas, terdapat mikrofon, port audio 3,5 mm, dan lubang speaker. Sedangkan di sisi kiri ada tray untuk mengakses kartu SIM dan microSD.

Kamera

Setelah membahas desain Poco M3. Sekarang beralih ke bagian kamera ponsel. Seperti yang telah diinformasikan sebelumnya, kamera belakang Poco M3 memiliki 3 kamera. Masing-masing kamera ini adalah kamera standar dengan resolusi 48 MP, kamera makro dengan resolusi 2 MP, dan kamera depth sensor beresolusi 2 MP. Sedangkan kamera depan Poco M3 memiliki sensor beresolusi 8 MP.

Selain foto, kamera Poco M3 juga mendukung pembuatan video timelapse tanpa membutuhkan perangkat atau aplikasi khusus, mode ini bisa diakses dari aplikasi kameranya. Dengan kata lain, setiap penggunanya bisa bebas berekspresi dalam mengabadikan momen.

Performa kamera utama Poco M3 terlihat cukup bagus untuk ponsel di kelasnya. Sebagian besar exposure memiliki porsi yang baik di bagian awan maupun pepohonan. Tekstur awan juga dapat terlihat dengan jelas tanpa saling tumpang tindih antara bagian mendung dengan yang tidak.

Hasil kamera standar

Jika menginginkan hasil yang lebih tajam, maka kamu dapat mengaktifkan mode 48 MP. Mode ini sangat cocok untuk memotret pemandangan dengan detil tinggi. Cara mengaktifkan mode ini adalah, pilih tab ‘More’ dan kemudian pilih mode bertuliskan 48 MP.

Resolusi 48 MP

Kecerdasan buatan pada Poco M3 berguna untuk menyesuaikan warna sesuai subjek yang difoto agar terlihat lebih baik. Ketika digunakan untuk memotret danau, ponsel ini langsung mendeteksinya dengan lumayan cepat dan menampilkan ikon tanda air di bagian kiri frame.

AI bisa deteksi subjek yang akan difoto

Berkat fitur ‘Focus & Shoot’, mengambil foto makro menggunakan Poco M3 cukup mudah dilakukan. Cara mengaktifkan fungsi ‘Focus & Shoot’ adalah tekan ikon tiga garis di pojok kanan atas, dan kemudian tekan opsi bertuliskan “Settings’. Setelah masuk ke menu pengaturan, cari mode ‘Focus & Shoot’ dan aktifkan dengan cara menggeser slider ke arah kanan.

Makro

Berkat hadirnya kamera depth sensor khusus, kualitas bokeh pada latar belakang subjek cukup mumpuni. Separasi antara latar belakang dan subjek utama dapat dipisahkan dengan baik, termasuk pada sela-sela bodi mobil mainan yang dipotret.

Kualitas bokeh terlihat baik

Meskipun foto sudah diambil, kamu masih dapat menyesuaikan intensitas bokeh di latar belakang subjek utama. Caranya adalah tekan ikon bergambar aperture di foto yang diambil menggunakan fitur Portrait dan kemudian geser besaran aperture yang diinginkan. Kamu dapat mengatur angka aperture dari F1 hingga F16.

Konfigurasi kamera belakang Poco M3 memang tidak menyertakan kamera ultra lebar. Untungnya ponsel ini memiliki mode panorama untuk memotret pemandangan lebih lebar. Kinerja mode panorama di Poco M3 sangat memuaskan karena menampilkan sambungan antar gambar yang rapi. Selain itu, porsi exposure pada hasil panorama dapat dikendalikan dengan baik meski keadaan saat memotret pencahayaan matahari berbeda di masing-masing ujung frame.

Panorama

Jika kamu sedang ingin memotret subjek yang membelakangi cahaya matahari, kamera Poco M3 juga dapat diandalkan. Ini dikarenakan oleh mode HDR yang mampu menghasilkan porsi exposure yang baik antara subjek dan latar belakang. Warna daun yang membelakangi cahaya tetap terlihat hijau, dan tekstur awan di belakangnya tetap terlihat jelas.

Hasil HDR

Meskipun masuk ke dalam ponsel entry-level, tetapi Poco M3 dilengkapi dengan mode malam atau night mode di aplikasi kameranya. Hasil dari pemotretan malam hari cukup terang, warna gedung di seberang jalan terlihat akurat dengan tekstur yang masih jelas.

Hasil malam

Tentu saja pengujian menyertakan pula uji coba perekaman video menggunakan Poco M3. Kebetulan cuaca sedang mendung ketika melakukan perekaman video. Meski demikian, warna hijau daun dan warna subjek lainnya terlihat cukup bagus. Respons exposure ketika ponsel beralih ke dedaunan yang membelakangi cahaya juga dapat diandalkan.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by @tekidreview

Meskipun ada sejumlah gangguan noise, tetapi kualitas video malam masih dapat diandalkan. Warna rumput dan lampu di pinggir jalan tetap cerah. Hal yang tidak kalah penting adalah frame rate pada video tetap stabil, meski ponsel beralih merekam dari area dengan banyak lampu penerangan, ke area yang sangat minim cahaya.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by @tekidreview

Bagi kamu yang gemar selfie, performa kamera depan Poco M3 tampaknya dapat diandalkan. Kamera ini dapat menghadirkan efek bokeh sehingga hasilnya lebih menonjol ketimbang kamera depan yang tidak dalam menghadirkan efek blur pada latar belakang subjek. Sama seperti kamera belakang, kamu dapat mengubah efek bokeh sesuai keinginan dengan mengatur aperture dari F1 hingga F16. Efek bokeh pada latar belakang juga dapat diubah meski foto sudah diambil.

Hasil selfie bokeh

Hal yang tidak kalah menarik adalah kamu dapat mengubah pencahayaan layar belakang menggunakan fitur Studio Lighting. Caranya adalah menekan ikon aperture dan kemudian pilih opsi Studio Lighting. Ada beragam pilihan efek latar belakang yang dapat diterapkan sesuai keinginan.

Tidak masalah bagi kamera depan Poco M3 ketika digunakan pada malam hari. Hasilnya tetap terlihat terang pada wajah dan latar belakang. Secara keseluruhan, gangguan noise pada kamera depan Poco M3 tidak terlalu banyak.

Kamera depan malam hari

Performa

Oke Sahabat Tek! Setelah puas membicarakan kamera. Kini saatnya membahas performa hardware dari Poco M3. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, prosesor ponsel ini menggunakan Snapdragon 662 yang dipadukan RAM 6 GB dan ROM 128 GB. Sistem operasi yang digunakannya adalah Android 10 dengan antarmuka MIUI 12 khas Xiaomi.

Benchmark pertama yang dijalankan untuk Poco M3 adalah PCMark. Secara keseluruhan, nilai PCMark Work 2.0 yang berhasil diraih Poco M3 adalah 5870 poin. Sedangkan skor untuk pengujian Web Browsing adalah 5427 poin.

Sebagai catatan, PCMark digunakan untuk menilai seberapa andal perangkat untuk kegiatan sehari-hari. PCMark mensimulasikan aktivitas keseharian pengguna ponsel, seperti menjelajahi web, mengedit teks, serta mengedit gambar dan video. Aplikasi ini juga menguji seberapa cepat ponsel dapat menulis data ke memori atau sekadar membacanya.

Beralih ke pengujian PCMark Computer Vision, nilai keseluruhan yang diraih Poco M3 adalah 3552 poin. Dengan TensorFlow dan Tesseract masing-masing meraih skor 308 dan 1852 poin.

Agar dapat mengetahui performa kecepatan penyimpanan internal, Poco M3 juga menjalankan pengujian PCMark Storage. Secara keseluruhan, ponsel ini mendapatkan nilai 12715 poin.

Benchmark selanjutnya yang dijalankan untuk mengetahui performa Poco M3 adalah 3DMark. Pada pengujian ini, ponsel tersebut mampu meraup angka 1780 poin pada Slingshot dan 1863 poin untuk Sling Shot Unlimited.

Aplikasi 3DMark berguna untuk mengukur kemampuan Central Processing Unit (CPU) dan Graphics Processing Unit (GPU), utamanya dalam mengolah gambar dan video. Ini akan sangat berguna untuk menilai, apakah ponsel akan enak dipakai untuk bermain gim atau sebaliknya.

Tidak ketinggalan pula Poco M3 digunakan untuk memainkan salah satu gim berat populer, yaitu PUBG Mobile. Secara default, pengaturan grafis gim tersebut pada Poco M3 adalah Smooth dan frame rate Medium. Sedangkan pengaturan tertinggi saat bermain PUBG Mobile pada Poco M3 adalah Frame Rate High.

Pengaturan PUBG default

Pengaturan PUBG Mobile tertinggi

Performa saat memainkan PUBG Mobile cukup lancar. Tidak ada gangguan lagging yang terlalu mengganggu. Meskipun Poco M3 menjalankan gim ini dengan durasi yang lama, respons layar sentuhnya masih tetap stabil. Respons layar sentuh yang stabil memungkinkan pengalaman bermain tetap asyik. Bagian belakang ponsel ini juga tidak terasa panas.

Baterai

Salah satu fitur utama dari Poco M3 adalah kapasitas baterainya yang di atas rata-rata, yaitu 6.000 mAh. Oleh karena itu, tidak ketinggalan untuk menguji kekuatan baterainya ketika digunakan dalam bermacam-macam keperluan.

Ketika digunakan untuk menonton film secara streaming, daya baterai ponsel ini hanya berkurang 2% untuk durasi menonton selama 30 menit. Setelah itu, daya baterainya berkurang sebanyak 6% untuk menonton selama 1 jam. Selanjutnya, ketika memutar film streaming selama 2 jam, Poco M3 menghabiskan daya baterai sebanyak 11%

Setelah mencatat daya tahan baterai saat menonton streaming, sekarang waktunya menjajal kekuatan baterai saat merekam video. 30 menit berjalan, daya yang terpakai adalah 9%. Dan Poco M3 menghabiskan energi baterai sebanyak 17% ketika digunakan untuk merekam video selama 1 jam.

Poco M3 juga menghadirkan fitur perekaman time-lapse. Fitur ini berguna untuk merekam subjek agar terlihat bergerak lebih cepat, atau penggunaan kreasi lainnya. Pada mode kecepatan 30x, kapasitas baterai yang terpakai untuk merekam selama 30 menit adalah 5%. Sedangkan 1 jam perekaman time-lapse akan menghabiskan baterai 11%.

Penggunaan terakhir untuk melihat daya tahan baterai Poco M3 adalah ketika bermain PUBG Mobile. Penggunaan daya energi baterai berkurang sebanyak 8% untuk selang 30 menit bermain. Selanjutnya, setelah main selama 2 jam, terlihat pengurangan daya baterai sebanyak 31%.

Tidak luput pula pengujian benchmark PCMark untuk mengetahui seberapa andal daya tahan baterai Poco M3. Setelah menjalankan pengujian tersebut, baterai Poco M3 mampu bertahan selama 15 jam. Sebagai perbandingan, dengan kapasitas baterai yang sama, Samsung Galaxy M31 mampu bertahan hingga 9 jam 47 menit untuk pengujian yang sama juga.

Selain mencatat penggunaan baterai dalam beberapa kebutuhan, ada juga percobaan seberapa cepat proses pengisian baterai Poco M3. Pengisian 30 menit, kapasitas daya baterai yang terisi adalah 27%. Setelah 1 jam pengisian, daya baterai bertambah 56%. Poco M3 memerlukan waktu 2 jam 17 menit untuk mengisi baterainya hingga penuh dari keadaan kosong.

Kesimpulan

Begitulah hasil ulasan ponsel Poco M3. Meskipun hadir untuk entry-level, tapi ponsel ini masih bisa dibuat buat main PUBG Mobile. Di sisi lain, yang tidak kalah asik adalah kapasitas baterainya besar supaya kamu tidak usah khawatir akan cepat habis. Oiya, meskipun baterainya besar, tetapi bodi Poco M3 tetap enak dipegang.

Sesuai klaim yang diberikan perusahaan, Poco M3 memang tidak berlebihan jika diberi nama “The new entry level killer”. Resolusi layar Poco M3 juga bisa dibilang unggul pada Full HD+. Sebagai catatan, resolusi tinggi Full HD+ kebanyakan terdapat di ponsel kelas menengah. Namun meski termasuk ke dalam entry-level, Poco M3 memiliki layar dengan detail lebih tajam dibandingkan dengan kebanyakan ponsel di kelasnya

Hal yang tidak kalah penting, kapasitas baterai Poco M3 adalah 6.000 mAh. Dengan demikian kamu dapat menggunakan ponsel dengan kebutuhan apapun tanpa harus khawatir baterainya cepat habis. Selain itu, kamu akan merasakan baterainya akan cepat terisi lantaran Poco M3 hadir dengan sistem pengisian cepat berdaya 18W.

Harga untuk Poco M3 adalah Rp1.799.000 untuk varian dengan RAM 4 GB serta penyimpanan internal 64 GB. Sedangkan untuk varian Poco M3 dengan RAM 6 GB dan penyimpanan internal 128 GB adalah Rp2.199.000.

Editor
Share
×
tekid
back to top