sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id samsung
Jumat, 10 Jan 2020 13:02 WIB

Pokemon Go kembali raup Rp12 triliun pada 2019

Sensor Tower menyebut bahwa pendapatan Pokemon Go tahun ini hampir tiga kali lipat dari 6 gim paling laku di 2019.

Pokemon Go kembali raup Rp12 triliun pada 2019

Seperti diketahui, tahun lalu gim Pokemon Go berhasil meraup keuntungan hingga USD3 juta alias Rp41 miliar. Hal ini cukup mengejutkan mengingat gim tersebut sudah meluncur di pasaran kurang lebih tiga tahun lalu.

Namun tampaknya, kesuksesan dari gim ini tidak berhenti sampai disitu saja. Sensor Tower baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka saat ini masih memberikan keuntungan yang cukup besar bagi Niantic Inc.

Mereka menyebut, para gamer tahun lalu telah mengeluarkan USD894 juta atau Rp12,4 triliun untuk gim ini tahun lalu. Lebih dari sepertiga dari pengeluaran pemain ini berasal dari Amerika, dengan orang-orang di negara ini menghabiskan USD335 juta atau Rp5,4 triliun.

Sebagian besar dari semua pembelian, seperti yang diharapkan datang melalui Google Play Store. Ini adalah tren yang konsisten untuk Pokemon Go, karena sebagian besar gamer berasal dari perangkat Android, seperti dilaporkan Wccftech (10/1/2020).

Namun, kesenjangan antara App Store dan Play Store menyempit tahun ini. Sedangkan untuk peta pengeluaran geografis tetap konsisten dengan Jepang dan Jerman mengikuti Amerika masing-masing untuk posisi kedua dan ketiga.

Sementara itu, terlepas dari kenyataan bahwa judul Pokemon Go keluar pada tahun 2016, itu masih tetap menjadi game berbasis lokasi paling populer di dunia dan game mobile terbesar kelima saat ini.

Jika dibandingkan dengan gim lain, Pokemon Go juga dikabarkan memiliki keunggulan hampir 3x lipat dari pendapatan enam judul berikutnya dalam kategori yang sama jika digabungkan. Penghasil berbasis lokasi terbesar kedua adalah Dragon Quest walk, yang menghasilkan USD203 juta atau Rp2,8 triliun pada tahun 2019. 

Share
×
tekid
back to top